Miliarder AS Bakal Hidupkan Kembali Wisata Kapal Selam ke Bangkai Kapal Titanic
Rabu, 29 Mei 2024 - 19:53 WIB
Kepala eksekutif OceanGate Stockton Rush (61 tahun) meninggal di pesawat bersama empat penumpang lainnya: pengusaha Inggris-Pakistan Shahzada Dawood (48 tahun) dan putranya Suleman (19 tahun), pengusaha Inggris Hamish Harding (58 tahun) dan Paul-Henry Nargeolet (77 tahun), mantan penyelam angkatan laut Prancis.
Rush disebut-sebut telah mengabaikan beberapa peringatan dari penasihat tentang potensi masalah dengan Titan. Investigasi oleh otoritas AS dan Kanada masih terus berlangsung.
Connor yang pertama kali melaporkan usulan ekspedisi Triton, mengatakan kepada Wall Street Journal: "Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang di seluruh dunia bahwa lautan sangat kuat, hal itu bisa menjadi indah dan menyenangkan dan benar-benar mengubah hidup jika Anda melakukannya dengan cara yang benar."
Industri kapal selam swasta mendapatkan pukulan telak setelah bencana Titan, dan pasangan ini berharap dengan kesuksesan perjalanannya bisa menumbuhkan kembali minat berwisata kapal selam.
OceanGate saat ini menangguhkan operasi setelah tragedi tersebut, sedangkan perusahaan lain melaporkan adanya pembatalan pesanan dan penurunan penjualan setelah ledakan Titan. Lahey mengatakan, "Tragedi ini memiliki efek mengerikan pada minat orang pada kendaraan (kapal selam) ini."
Lahey mendirikan Triton Submarines pada tahun 2008. Sedangkan, Connor adalah petinggi The Connor Group, sebuah perusahaan investasi real estat yang berbasis di dekat Dayton, Ohio.
Pada tahun 2021, keduanya berkelana bersama dalam kapal selam ke Challenger Deep dan Sirena Deep di Palung Mariana. Pada kedalaman hampir 36.000 kaki, palung adalah titik terdalam di dasar laut Bumi. Sementara itu Triton Submarines belum berkomentar terkait rencana tersebut seperti dilansir BBC.
Rush disebut-sebut telah mengabaikan beberapa peringatan dari penasihat tentang potensi masalah dengan Titan. Investigasi oleh otoritas AS dan Kanada masih terus berlangsung.
Connor yang pertama kali melaporkan usulan ekspedisi Triton, mengatakan kepada Wall Street Journal: "Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang di seluruh dunia bahwa lautan sangat kuat, hal itu bisa menjadi indah dan menyenangkan dan benar-benar mengubah hidup jika Anda melakukannya dengan cara yang benar."
Industri kapal selam swasta mendapatkan pukulan telak setelah bencana Titan, dan pasangan ini berharap dengan kesuksesan perjalanannya bisa menumbuhkan kembali minat berwisata kapal selam.
OceanGate saat ini menangguhkan operasi setelah tragedi tersebut, sedangkan perusahaan lain melaporkan adanya pembatalan pesanan dan penurunan penjualan setelah ledakan Titan. Lahey mengatakan, "Tragedi ini memiliki efek mengerikan pada minat orang pada kendaraan (kapal selam) ini."
Lahey mendirikan Triton Submarines pada tahun 2008. Sedangkan, Connor adalah petinggi The Connor Group, sebuah perusahaan investasi real estat yang berbasis di dekat Dayton, Ohio.
Pada tahun 2021, keduanya berkelana bersama dalam kapal selam ke Challenger Deep dan Sirena Deep di Palung Mariana. Pada kedalaman hampir 36.000 kaki, palung adalah titik terdalam di dasar laut Bumi. Sementara itu Triton Submarines belum berkomentar terkait rencana tersebut seperti dilansir BBC.
(akr)
tulis komentar anda