Miliarder AS Bakal Hidupkan Kembali Wisata Kapal Selam ke Bangkai Kapal Titanic

Rabu, 29 Mei 2024 - 19:53 WIB
loading...
Miliarder AS Bakal Hidupkan...
Seorang miliarder real estat mewah asal Amerika Serikat atau AS dan penjelajah laut berencana melakukan perjalanan dengan kapal selam untuk menjelajahi bangkai Titanic. Foto/Dok Fox
A A A
JAKARTA - Seorang miliarder real estat mewah asal Amerika Serikat atau AS dan penjelajah laut berencana melakukan perjalanan dengan kapal selam untuk menjelajahi bangkai Titanic .



Taipan Ohio dan petualang, Larry Connor dan Patrick Lahey, salah satu pendiri Triton Submarines mengatakan, mereka ingin membawa kapal selam ke kedalaman sekitar 3.800 m (12.467 kaki) untuk melihat kapal karam Titanic di Samudra Atlantik Utara.

Tragedi tewasnya lima orang penumpang saat sebuah kapal selam yang dibangun oleh OceanGate meledak dalam perjalanan ke Titanic tahun lalu, sepertinya tidak menyurutkan semangat miliarder AS ini.



Seorang juru bicara perusahaan Connor mengatakan, pada hari Selasa kemarin bahwa perjalanan tersebut hanya bisa terwujud setelah kapal yang digunakan sepenuhnya disertifikasi oleh organisasi kelautan. Belum disampaikan kapan rencana ekspedisi tersebut dilakukan.

Miliarder AS Bakal Hidupkan Kembali Wisata Kapal Selam ke Bangkai Kapal Titanic


Duo Larry Connor dan Patrick Lahey berencana untuk menggunakan kapal selam yang dijuluki Triton 4000/2 Abyssal Explorer – "4.000" mengacu pada kedalaman meter di mana kapal tersebut dapat digunakan dengan aman.

Sebagai informasi, kapal selam Titan yang dibangun oleh OceanGate dibangun dari serat karbon dan hanya disertifikasi hingga 1.300 m, jauh dari kedalaman dasar laut tempat bangkai kapal Titanic berada. Pada Juni 2023, kapal itu meledak saat dalam perjalanan ke reruntuhan Titanic.

Kepala eksekutif OceanGate Stockton Rush (61 tahun) meninggal di pesawat bersama empat penumpang lainnya: pengusaha Inggris-Pakistan Shahzada Dawood (48 tahun) dan putranya Suleman (19 tahun), pengusaha Inggris Hamish Harding (58 tahun) dan Paul-Henry Nargeolet (77 tahun), mantan penyelam angkatan laut Prancis.

Rush disebut-sebut telah mengabaikan beberapa peringatan dari penasihat tentang potensi masalah dengan Titan. Investigasi oleh otoritas AS dan Kanada masih terus berlangsung.

Connor yang pertama kali melaporkan usulan ekspedisi Triton, mengatakan kepada Wall Street Journal: "Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang di seluruh dunia bahwa lautan sangat kuat, hal itu bisa menjadi indah dan menyenangkan dan benar-benar mengubah hidup jika Anda melakukannya dengan cara yang benar."

Industri kapal selam swasta mendapatkan pukulan telak setelah bencana Titan, dan pasangan ini berharap dengan kesuksesan perjalanannya bisa menumbuhkan kembali minat berwisata kapal selam.

OceanGate saat ini menangguhkan operasi setelah tragedi tersebut, sedangkan perusahaan lain melaporkan adanya pembatalan pesanan dan penurunan penjualan setelah ledakan Titan. Lahey mengatakan, "Tragedi ini memiliki efek mengerikan pada minat orang pada kendaraan (kapal selam) ini."

Lahey mendirikan Triton Submarines pada tahun 2008. Sedangkan, Connor adalah petinggi The Connor Group, sebuah perusahaan investasi real estat yang berbasis di dekat Dayton, Ohio.

Pada tahun 2021, keduanya berkelana bersama dalam kapal selam ke Challenger Deep dan Sirena Deep di Palung Mariana. Pada kedalaman hampir 36.000 kaki, palung adalah titik terdalam di dasar laut Bumi. Sementara itu Triton Submarines belum berkomentar terkait rencana tersebut seperti dilansir BBC.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1019 seconds (0.1#10.140)