Pengakuan Bos Bank Terbesar Rusia, Benarkah Sanksi Barat Mulai Terasa?
Kamis, 06 Juni 2024 - 21:42 WIB
Seperti diketahui bank sentral Turki telah menaikkan suku bunga hingga 50% untuk menghadapi inflasi yang terus-menerus tak terkendali.
Kekhawatiran Gref senada dengan Elvira Nabiullina, bankir sentral utama Rusia, yang mengeluarkan peringatan pada bulan Desember bahwa ekonomi negara itu berisiko terlalu panas.
Tingkat pengangguran Rusia mencapai rekor terendah 2,6% pada bulan April, sementara upah riil melonjak hampir 13% pada bulan Maret dari tahun lalu karena krisis tenaga kerja yang sedang berlangsung, berdasarkan data resmi.
Pada gilirannya, kondisi perang bisa berkontribusi pada kenaikan harga. Tingkat inflasi Rusia mencapai 8,17% dari 28 Mei hingga 3 Juni - naik dari 8,07% seminggu sebelumnya. Bank sentral Rusia dijadwalkan bakal mengumumkan keputusan suku bunga berikutnya pada hari Jumat.
Lihat Juga: Kirim Rudal Jarak Jauh Kedaluwarsa ke Ukraina, AS Hemat Rp302 Miliar per Tahun untuk Perawatan
Kekhawatiran Gref senada dengan Elvira Nabiullina, bankir sentral utama Rusia, yang mengeluarkan peringatan pada bulan Desember bahwa ekonomi negara itu berisiko terlalu panas.
Krisis Tenaga Kerja Rusia
Inflasi Rusia sebagian disebabkan oleh krisis tenaga kerja. Perang di Ukraina telah menyedot tenaga kerja dari ekonominya.Tingkat pengangguran Rusia mencapai rekor terendah 2,6% pada bulan April, sementara upah riil melonjak hampir 13% pada bulan Maret dari tahun lalu karena krisis tenaga kerja yang sedang berlangsung, berdasarkan data resmi.
Pada gilirannya, kondisi perang bisa berkontribusi pada kenaikan harga. Tingkat inflasi Rusia mencapai 8,17% dari 28 Mei hingga 3 Juni - naik dari 8,07% seminggu sebelumnya. Bank sentral Rusia dijadwalkan bakal mengumumkan keputusan suku bunga berikutnya pada hari Jumat.
Lihat Juga: Kirim Rudal Jarak Jauh Kedaluwarsa ke Ukraina, AS Hemat Rp302 Miliar per Tahun untuk Perawatan
(akr)
tulis komentar anda