Konon, dengan Industri Ini Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia di 2030
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 15:00 WIB
JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengungkapkan, pihaknya optimistis apabila industri 4.0 terimplementasi dengan baik di sektor manufaktur, Indonesia akan menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.
"Tentunya percepatan sasaran itu perlu ditopang dengan kesiapan dari sektor industri dan dibutuhkan SDM yang kompeten. Oleh karena itu, Kemenperin juga memprioritaskan pengembangan SDM yang dibutuhkan oleh sektor manufaktur di era Industri 4.0," kata Taufiek di Jakarta, Jumat (21/8/2020). ( Baca juga:Erick Pastikan Bio Farma Bukan Tukang Jahit Soal Urusan Bikin Vaksin Covid-19 )
Ia juga menyampaikan, selain menjaga keberlangsungan usaha sektor industri, pemerintah pun fokus memacu daya saingnya. Salah satu strateginya adalah mendorong pemanfaatan teknologi digital seperti AI (artificial intelligence) agar bisa menghasilkan inovasi.
“Menciptakan inovasi itu harus dimulai dengan memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi modern, sehingga bisa mewujudkan peningkatan nilai tambah dan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini perlu didukung melalui kegiatan riset,” jelasnya.
Terkait riset dan inovasi, Taufiek membagi menjadi dua bagian, yakni riset untuk riset dan riset untuk industri.
“Kami lebih fokus pada riset untuk membangun ekonomi. Pasalnya, dengan menggunakan teknologi AI dapat meningkatkan produktivitas, menyerap tenaga kerja serta meningkatkan skill sehingga ekspor dan PDB ikut naik, yang juga berpengaruh pada peningkatan pajak,” tandasnya.
"Tentunya percepatan sasaran itu perlu ditopang dengan kesiapan dari sektor industri dan dibutuhkan SDM yang kompeten. Oleh karena itu, Kemenperin juga memprioritaskan pengembangan SDM yang dibutuhkan oleh sektor manufaktur di era Industri 4.0," kata Taufiek di Jakarta, Jumat (21/8/2020). ( Baca juga:Erick Pastikan Bio Farma Bukan Tukang Jahit Soal Urusan Bikin Vaksin Covid-19 )
Ia juga menyampaikan, selain menjaga keberlangsungan usaha sektor industri, pemerintah pun fokus memacu daya saingnya. Salah satu strateginya adalah mendorong pemanfaatan teknologi digital seperti AI (artificial intelligence) agar bisa menghasilkan inovasi.
“Menciptakan inovasi itu harus dimulai dengan memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi modern, sehingga bisa mewujudkan peningkatan nilai tambah dan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini perlu didukung melalui kegiatan riset,” jelasnya.
Terkait riset dan inovasi, Taufiek membagi menjadi dua bagian, yakni riset untuk riset dan riset untuk industri.
“Kami lebih fokus pada riset untuk membangun ekonomi. Pasalnya, dengan menggunakan teknologi AI dapat meningkatkan produktivitas, menyerap tenaga kerja serta meningkatkan skill sehingga ekspor dan PDB ikut naik, yang juga berpengaruh pada peningkatan pajak,” tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda