Intip Porsi PMN Rp176,2 Triliun ke 5 Klaster, Proyek Infrastruktur Kebagian Rp55 T
Senin, 01 Juli 2024 - 15:12 WIB
JAKARTA - Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun 2024 disiapkan Rp176,2 triliun yang mayoritas bakal dialokasikan ke klaster infrastruktur sebesar Rp55,21 triliun. Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, sebesar Rp55,21 triliun itu akan dialokasikan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya, Badan Layanan Umum (BLU), serta beberapa program perumahan rakyat.
Rincinya, PT Hutama Karya (Persero) pada tahun 2024 akan mendapatkan PMN sebesar Rp18,60 triliun, PT Wijaya Karya (persero) Tbk mendapatkan Rp6 triliun, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) (Persero) mendapat PMN Rp1,89 triliun.
Selain itu Pemerintah juga akan memberikan dukungan modal untuk program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sebesar Rp13,72 triliun pada tahun 2024, terakhir Badan Layanan Umum (BLU) milik Kementerian Keuangan atau Kemenkeu, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), mendapat suntikan modal Rp15 triliun tahun 2024.
"Ini yang selalu kami sampaikan, kehadiran APBN di dalam pembangunan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah ini cukup banyak melalui FLPP, dan nanti SMF. Kemudian LMAN, ini termasuk klaster infrastruktur, jadi totalnya Rp55,21 triliun," ujar Sri Mulyani dalam Raker Bersama Komisi XI DPR RI, Senin (1/7/2024).
Berdasarkan paparan Sri Mulyani, klaster infrastruktur mendapat alokasi paling banyak untuk porsi investasi pemerintah melalui PMN jika dibandingkan dengan klaster lain seperti pendidikan, pangan dan lingkungan hidup, klaster kerjasama internasional, dan klaster lainnya.
Menkeu juga menyebutkan, klaster pendidikan untuk tahun 2024 mendapatkan alokasi sebesar Rp25 triliun. Rencananya untuk dialokasikan pada Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp15 triliun, Dana Abadi Penelitian Rp4 triliun, Dana Abadi Kebudayaan Rp2 triliun, dan Dana Abadi Perguruan Tinggi Rp4 triliun.
Sedangkan untuk klaster pangan dan lingkungan hidup mendapatkan porsi investasi Rp1,21 triliun pada tahun 2024 melalui BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup) sebagai Dana Rehabilitasi Mangrove. Kemudian klaster kerjasama internasional mendapatkan porsi investasi Rp1,90 triliun melalui Lembaga Keuangan/Badan Usaha Internasional.
Selanjutnya untuk klaster lainnya yang juga masuk dalam alokasi pembiayaan investasi 2024 mendapatkan porsi sebesar Rp92,88 triliun. Akan dialokasikan untuk Len Industri Rp649 miliar (non tunai), BPUI Rp3,55 triliun, LPEI Rp10 triliun, LPEI Rp10 triliun, cadangan investasi Rp13,67 triliun, cadangan pembiayaan lainnya Rp13 triliun, dan pembiayaan pendidikan Rp52 triliun.
Rincinya, PT Hutama Karya (Persero) pada tahun 2024 akan mendapatkan PMN sebesar Rp18,60 triliun, PT Wijaya Karya (persero) Tbk mendapatkan Rp6 triliun, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) (Persero) mendapat PMN Rp1,89 triliun.
Selain itu Pemerintah juga akan memberikan dukungan modal untuk program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sebesar Rp13,72 triliun pada tahun 2024, terakhir Badan Layanan Umum (BLU) milik Kementerian Keuangan atau Kemenkeu, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), mendapat suntikan modal Rp15 triliun tahun 2024.
"Ini yang selalu kami sampaikan, kehadiran APBN di dalam pembangunan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah ini cukup banyak melalui FLPP, dan nanti SMF. Kemudian LMAN, ini termasuk klaster infrastruktur, jadi totalnya Rp55,21 triliun," ujar Sri Mulyani dalam Raker Bersama Komisi XI DPR RI, Senin (1/7/2024).
Berdasarkan paparan Sri Mulyani, klaster infrastruktur mendapat alokasi paling banyak untuk porsi investasi pemerintah melalui PMN jika dibandingkan dengan klaster lain seperti pendidikan, pangan dan lingkungan hidup, klaster kerjasama internasional, dan klaster lainnya.
Menkeu juga menyebutkan, klaster pendidikan untuk tahun 2024 mendapatkan alokasi sebesar Rp25 triliun. Rencananya untuk dialokasikan pada Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp15 triliun, Dana Abadi Penelitian Rp4 triliun, Dana Abadi Kebudayaan Rp2 triliun, dan Dana Abadi Perguruan Tinggi Rp4 triliun.
Sedangkan untuk klaster pangan dan lingkungan hidup mendapatkan porsi investasi Rp1,21 triliun pada tahun 2024 melalui BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup) sebagai Dana Rehabilitasi Mangrove. Kemudian klaster kerjasama internasional mendapatkan porsi investasi Rp1,90 triliun melalui Lembaga Keuangan/Badan Usaha Internasional.
Selanjutnya untuk klaster lainnya yang juga masuk dalam alokasi pembiayaan investasi 2024 mendapatkan porsi sebesar Rp92,88 triliun. Akan dialokasikan untuk Len Industri Rp649 miliar (non tunai), BPUI Rp3,55 triliun, LPEI Rp10 triliun, LPEI Rp10 triliun, cadangan investasi Rp13,67 triliun, cadangan pembiayaan lainnya Rp13 triliun, dan pembiayaan pendidikan Rp52 triliun.
(akr)
tulis komentar anda