Said Iqbal Teriak Soal Judi Online Menjerat Banyak Buruh
Selasa, 09 Juli 2024 - 11:35 WIB
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mendukung pemberantasan judi online (judol), dimana Ia mengatakan, judol menjadi momok yang menjerat buruh karena dalam keterbatasan upah, kondisi ekonomi mereka akan semakin terbebani.
Said yang juga merupakan Presiden Partai Buruh itu menjelaskan judol telah meracuni pemikiran para buruh di Indonesia. Dia mengatakan jeratan judol setidaknya telah merugikan di segala aspek penting kehidupan para buruh.
"Fenomena judi online telah menjerat banyak buruh, menghabiskan upah mereka yang rendah dan memperburuk kondisi ekonomi serta kehidupan sosial mereka," ungkap Said dalam keterangan persnya, Selasa (9/7/2024).
Said mengungkapkan, upah buruh yang minim, kini semakin tergerus kembali hanya akibat judol. Tak ayal, Said mengakui banyak buruh terjebak dalam pusaran pinjaman online (pinjol) hanya demi kepuasan bermain judol.
"Upah yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan hidup justru habis karena judi online. Akibatnya, banyak buruh yang terjebak dalam pinjaman online (online) ilegal yang mudah diakses," terang Said.
Akibat tekanan tagihan pinjol pun, lanjut Said, banyak buruh yang menjadi semakin tidak fokus dalam bekerja. "Judi online ini tidak hanya menggerus ekonomi buruh, tetapi juga membuat mereka tidak fokus dalam bekerja karena tekanan dari penagih hutang pinjaman online," sambung Said.
Oleh karenanya, Said mengatakan KSPI mendukung penuh langkah dan kebijakan yang diambil oleh Menkominfo Budi Arie beserta jajarannya. Tindakan ini bukan hanya untuk melindungi buruh dari perjudian online, tetapi juga untuk memastikan generasi mendatang terhindar dari pengaruh buruk judi online yang tidak diharapkan oleh agama mana pun.
"Apa yang dilakukan oleh Menkominfo Budi Arie adalah keputusan yang sangat tepat dan benar. Pemblokiran situs judi online dan penangkapan pelaku bandar judi online merupakan langkah penting untuk menyelamatkan masa depan rakyat Indonesia, termasuk kaum buruh," tegas Said.
Said yang juga merupakan Presiden Partai Buruh itu menjelaskan judol telah meracuni pemikiran para buruh di Indonesia. Dia mengatakan jeratan judol setidaknya telah merugikan di segala aspek penting kehidupan para buruh.
"Fenomena judi online telah menjerat banyak buruh, menghabiskan upah mereka yang rendah dan memperburuk kondisi ekonomi serta kehidupan sosial mereka," ungkap Said dalam keterangan persnya, Selasa (9/7/2024).
Said mengungkapkan, upah buruh yang minim, kini semakin tergerus kembali hanya akibat judol. Tak ayal, Said mengakui banyak buruh terjebak dalam pusaran pinjaman online (pinjol) hanya demi kepuasan bermain judol.
"Upah yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan hidup justru habis karena judi online. Akibatnya, banyak buruh yang terjebak dalam pinjaman online (online) ilegal yang mudah diakses," terang Said.
Akibat tekanan tagihan pinjol pun, lanjut Said, banyak buruh yang menjadi semakin tidak fokus dalam bekerja. "Judi online ini tidak hanya menggerus ekonomi buruh, tetapi juga membuat mereka tidak fokus dalam bekerja karena tekanan dari penagih hutang pinjaman online," sambung Said.
Oleh karenanya, Said mengatakan KSPI mendukung penuh langkah dan kebijakan yang diambil oleh Menkominfo Budi Arie beserta jajarannya. Tindakan ini bukan hanya untuk melindungi buruh dari perjudian online, tetapi juga untuk memastikan generasi mendatang terhindar dari pengaruh buruk judi online yang tidak diharapkan oleh agama mana pun.
"Apa yang dilakukan oleh Menkominfo Budi Arie adalah keputusan yang sangat tepat dan benar. Pemblokiran situs judi online dan penangkapan pelaku bandar judi online merupakan langkah penting untuk menyelamatkan masa depan rakyat Indonesia, termasuk kaum buruh," tegas Said.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda