Luhut Gaungkan Pembentukan Family Office, Kadin: Jangan Dimatikan Biarkan Berkembang

Senin, 15 Juli 2024 - 18:34 WIB
Luhut menyampaikan bahwa menurut data dari The Wealth Report, populasi individu super kaya raya di Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 38,3% selama periode 2023-2028. Peningkatan jumlah aset finansial dunia yang diinvestasikan di luar negara asal juga diproyeksikan akan terus meningkat.

Dari data itu, Luhut menilai adanya kesempatan bagi Indonesia untuk menarik dana-dana dari Family Office Global, yang dari perhitungan terkini, ada sekitar USD11,7 triliun dana kelolaan Family Office di dunia. Dengan Family Office, ia berharap dapat menciptakan dampak positif bagi Indonesia.

Namun menurut ekonom senior Faisal Basri, pembentukan family office berpotensi besar menjadi celah pencucian uang. Ia mengaku khawatir hal tersebut akan terjadi di Indonesia jika regulasi family office tidak dibuat dengan ketat.

"Family office ini berpotensi besar untuk menjadi tempat pencucian uang. Cukup banyak family business office itu menjadikan Singapura buat cuci uang. Jadi, mereka sekarang lebih ketat," kata Faisal dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.

"Di Singapura yang hukumnya bagus segala macam saja, sekarang menahan diri, menciptakan (family office) karena dia tidak mau lagi diperlakukan atau di-image-kan sebagai negara tempat cuci uang," tambahnya.

Lebih lanjut Faisal menilai bahwa pembentukan family office tidak memberikan dampak terhadap pendapatan negara lantaran tidak adanya pajak. Ia pun mewanti agar sebelum rencana tersebut direalisasi, harus ada persiapan aturan yang jelas sehingga bisa meminimalisir dampak negatifnya.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More