Luhut Gaungkan Pembentukan Family Office, Kadin: Jangan Dimatikan Biarkan Berkembang
Senin, 15 Juli 2024 - 18:34 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia, Arsjad Rasjid menyambut baik rencana pembentukan Wealth Management Center atau Family Office di Tanah Air. Menurutnya, ide tersebut dapat memberikan dampak yang positif.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kadin Indonesia, Jakarta Selatan pada Senin (15/7/2024), Arsjad menyampaikan, bahwa kehadiran Family Office patut dipertimbangkan. Ia juga menyarankan, agar Family Office di Indonesia dibiarkan berkembang.
"Jadi kalau saya boleh katakan, jangan dulu dimatikan Family Office ini. Biarkan nanti berkembang. Kita lihat dulu, kita pelajari positif dan negatifnya bagaimana, nanti untuk Indonesia mana yang terbaik," ungkapnya.
Lebih lanjut menurut Arsjad, eksplorasi terhadap Family Office sudah seharusnya dijalankan. Ia menilai dengan melakukan hal tersebut, maka akan terlihat dampak positif dan negatifnya sehingga bisa dipilah-pilih mana yang baik untuk Indonesia.
"Kalau kita semua tidak mau, tidak akan ada uang yang masuk ke Indonesia, padahal yang kita butuhkan investasi masuk, uang masuk supaya bisa menyiapkan lapangan pekerjaan," ujar Arsjad.
Untuk diketahui, belakangan ramai dalam pemberitaan bahwa Pemerintah Indonesia berencana untuk membentuk Wealth Management Center atau Family Office. Rencana tersebut pun menuai pro dan kontra.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menerangkan, pembentukan family office diharapkan dapat memberikan dampak positif. Dia menyebut langkah ini perlu dilakukan sebagai upaya menumbuhkan ekonomi nasional.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kadin Indonesia, Jakarta Selatan pada Senin (15/7/2024), Arsjad menyampaikan, bahwa kehadiran Family Office patut dipertimbangkan. Ia juga menyarankan, agar Family Office di Indonesia dibiarkan berkembang.
"Jadi kalau saya boleh katakan, jangan dulu dimatikan Family Office ini. Biarkan nanti berkembang. Kita lihat dulu, kita pelajari positif dan negatifnya bagaimana, nanti untuk Indonesia mana yang terbaik," ungkapnya.
Lebih lanjut menurut Arsjad, eksplorasi terhadap Family Office sudah seharusnya dijalankan. Ia menilai dengan melakukan hal tersebut, maka akan terlihat dampak positif dan negatifnya sehingga bisa dipilah-pilih mana yang baik untuk Indonesia.
"Kalau kita semua tidak mau, tidak akan ada uang yang masuk ke Indonesia, padahal yang kita butuhkan investasi masuk, uang masuk supaya bisa menyiapkan lapangan pekerjaan," ujar Arsjad.
Untuk diketahui, belakangan ramai dalam pemberitaan bahwa Pemerintah Indonesia berencana untuk membentuk Wealth Management Center atau Family Office. Rencana tersebut pun menuai pro dan kontra.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menerangkan, pembentukan family office diharapkan dapat memberikan dampak positif. Dia menyebut langkah ini perlu dilakukan sebagai upaya menumbuhkan ekonomi nasional.
Lihat Juga :
tulis komentar anda