Semakin Menyala, Pegadaian Raup Laba Bersih Rp2,9 Triliun Pada Semester I - 2024
Selasa, 30 Juli 2024 - 16:13 WIB
Tercatat hingga 2023 jumlah UMKM yang belum memperoleh akses ke sumber pendanaan formal menurun drastis menjadi 17 persen dari total UMKM yang sebelumnya berjumlah 66,7 persen pada 2021.
Pegadaian menargetkan penyaluran pembiayaan senilai Rp75 triliun pada tahun ini. Adapun penyaluran pembiayaan tersebut merupakan total dari program gadai dan non gadai. “Kalau secara keseluruhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun Rp75 triliun,” kata Damar.
Kontribusi Program Gadai
Damar menyebutkan program gadai berkontribusi lebih dari 82 persen dari bisnis perseroan. Pembiayaan merupakan salah dukungan Pegadaian kepada nasabah terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk dapat naik kelas.
Selain pembiayaan, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut juga memberikan pelatihan kepada para UMKM untuk memberikan edukasi menjalankan usaha yang baik. Selain itu, Pegadaian juga memberikan wadah bagi UMKM melalui program The Gadepreneur Space untuk memasarkan produk jualannya tanpa dipungut biaya.
Pegadaian berharap fasilitas yang diberikan dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk mengoptimalkan jualannya bahkan sampai ke luar negeri. Sejalan dengan pencapaian ini, Pegadaian berkomitmen untuk terus memberikan produk dan layanan terbaik bagi masyarakat, serta menghasilkan kinerja terbaik.
Tidak hanya dalam industri pergadaian dan pembiayaan UMKM, bahkan kini Pegadaian mulai melebarkan sayapnya dalam mengembangkan ekosistem emas untuk terwujudnya visi perusahaan dan mendukung pemerintah mencapai Indonesia Emas 2025.
Damar berharap, Pegadaian dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tidak hanya melalui gadai, namun pembiayaan dan produk investasi Pegadaian. Pegadaian sebagai market leader di industri pergadaian, terus berupaya untuk melakukan peningkatan dan pengembangan terhadap bisnis dan digitalisasi.
“Peningkatan dan pengembangan bisnis dan digitalisasi dapat mencapai visi perusahaan sebagai The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat,” tambah Damar.
Pegadaian menargetkan penyaluran pembiayaan senilai Rp75 triliun pada tahun ini. Adapun penyaluran pembiayaan tersebut merupakan total dari program gadai dan non gadai. “Kalau secara keseluruhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun Rp75 triliun,” kata Damar.
Kontribusi Program Gadai
Damar menyebutkan program gadai berkontribusi lebih dari 82 persen dari bisnis perseroan. Pembiayaan merupakan salah dukungan Pegadaian kepada nasabah terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk dapat naik kelas.
Selain pembiayaan, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut juga memberikan pelatihan kepada para UMKM untuk memberikan edukasi menjalankan usaha yang baik. Selain itu, Pegadaian juga memberikan wadah bagi UMKM melalui program The Gadepreneur Space untuk memasarkan produk jualannya tanpa dipungut biaya.
Pegadaian berharap fasilitas yang diberikan dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk mengoptimalkan jualannya bahkan sampai ke luar negeri. Sejalan dengan pencapaian ini, Pegadaian berkomitmen untuk terus memberikan produk dan layanan terbaik bagi masyarakat, serta menghasilkan kinerja terbaik.
Tidak hanya dalam industri pergadaian dan pembiayaan UMKM, bahkan kini Pegadaian mulai melebarkan sayapnya dalam mengembangkan ekosistem emas untuk terwujudnya visi perusahaan dan mendukung pemerintah mencapai Indonesia Emas 2025.
Damar berharap, Pegadaian dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tidak hanya melalui gadai, namun pembiayaan dan produk investasi Pegadaian. Pegadaian sebagai market leader di industri pergadaian, terus berupaya untuk melakukan peningkatan dan pengembangan terhadap bisnis dan digitalisasi.
“Peningkatan dan pengembangan bisnis dan digitalisasi dapat mencapai visi perusahaan sebagai The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat,” tambah Damar.
(skr)
tulis komentar anda