Bayar Pemasok Rp926 Miliar, Kas WSBP Turun 25% di Semester I-2024
Selasa, 30 Juli 2024 - 21:22 WIB
"Tentunya diharapkan peningkatan kontrak tersebut nantinya dapat berimbas positif pada peningkatan kinerja operasional maupun keuangannya. Di sisi lain, dengan asumsi peningkatan kontrak tersebut diikuti dengan lancarnya pembayaran, maka dapat berimbas positif pada cash flow WSBP," tandas Reza.
Fandy Dewanto, VP of Corporate Secretary WSBP, mengungkap pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga (vendor) pada periode semester I 2024 tercatat Rp926,76 miliar. Dari jumlah ini, WSBP melakukan pembayaran menggunakan cash flow available for debt service (CFADS) sebesar Rp37 miliar pada 25 Maret 2024, sedangkan sisanya digunakan untuk membayar tagihan berjalan.
"WSBP melakukan pembayaran utang pada pemasok lebih besar dari keputusan homologasi untuk menjaga kepercayaan dan hubungan baik dengan para vendor, yang merupakan mitra penting dalam keberhasilan operasional," kata Fandy.
Fandy melanjutkan, besarnya jumlah penggunaan kas untuk pembayaran ke pemasok menunjukkan komitmen perseroan dalam mengutamakan kepentingan hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok. Langkah itu guna memastikan kelancaran pasokan material dan jasa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek-proyek besar yang sedang berjalan.
"WSBP patuh pada ketetapan hukum dan selalu berusaha memenuhi kewajiban finansial sesuai keputusan homologasi," jelasnya.
Strategi WSBP menggunakan kas untuk pembayaran ke pemasok dinilai tepat sebagai upaya menjaga umur utang WSBP agar tetap sehat, sehingga meminimalisir risiko gagal bayar di masa depan. Pembayaran ini juga menunjukkan bahwa perseroan memiliki kapasitas untuk menghasilkan bisnis dan menyelesaikan komitmen homologasi dari pendapatan usaha tanpa tambahan pinjaman baru.
WSBP memang terus menunjukkan kemampuan likuiditas yang semakin sehat. Di semester I, perusahaan berhasil meraih nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp1,36 triliun, mencapai 55% dari target tahunan yang sebesar Rp2,5 triliun.
"Capaian ini meningkat 40% dibandingkan dengan semester I tahun lalu," kata Fandy.
Fandy melanjutkan, WSBP juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp892 miliar, meningkat 39% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Kenaikan pendapatan usaha ini berasal dari suplai produk beton precast dan readymix WSBP ke proyek-proyek besar, seperti proyek jalan Tol Bayung Lencir-Tempino, berbagai proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), dan lainnya.
Fandy Dewanto, VP of Corporate Secretary WSBP, mengungkap pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga (vendor) pada periode semester I 2024 tercatat Rp926,76 miliar. Dari jumlah ini, WSBP melakukan pembayaran menggunakan cash flow available for debt service (CFADS) sebesar Rp37 miliar pada 25 Maret 2024, sedangkan sisanya digunakan untuk membayar tagihan berjalan.
"WSBP melakukan pembayaran utang pada pemasok lebih besar dari keputusan homologasi untuk menjaga kepercayaan dan hubungan baik dengan para vendor, yang merupakan mitra penting dalam keberhasilan operasional," kata Fandy.
Fandy melanjutkan, besarnya jumlah penggunaan kas untuk pembayaran ke pemasok menunjukkan komitmen perseroan dalam mengutamakan kepentingan hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok. Langkah itu guna memastikan kelancaran pasokan material dan jasa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek-proyek besar yang sedang berjalan.
"WSBP patuh pada ketetapan hukum dan selalu berusaha memenuhi kewajiban finansial sesuai keputusan homologasi," jelasnya.
Strategi WSBP menggunakan kas untuk pembayaran ke pemasok dinilai tepat sebagai upaya menjaga umur utang WSBP agar tetap sehat, sehingga meminimalisir risiko gagal bayar di masa depan. Pembayaran ini juga menunjukkan bahwa perseroan memiliki kapasitas untuk menghasilkan bisnis dan menyelesaikan komitmen homologasi dari pendapatan usaha tanpa tambahan pinjaman baru.
WSBP memang terus menunjukkan kemampuan likuiditas yang semakin sehat. Di semester I, perusahaan berhasil meraih nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp1,36 triliun, mencapai 55% dari target tahunan yang sebesar Rp2,5 triliun.
"Capaian ini meningkat 40% dibandingkan dengan semester I tahun lalu," kata Fandy.
Fandy melanjutkan, WSBP juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp892 miliar, meningkat 39% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Kenaikan pendapatan usaha ini berasal dari suplai produk beton precast dan readymix WSBP ke proyek-proyek besar, seperti proyek jalan Tol Bayung Lencir-Tempino, berbagai proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), dan lainnya.
tulis komentar anda