Malaysia Ngebet Gabung BRICS, China Terang-terangan Beri Dukungan

Kamis, 01 Agustus 2024 - 17:21 WIB
China memberikan dukungan terhadap Malaysia untuk bergabung bersama BRICS dengan mengatakan, semua yang berpikiran sama bakal disambut sebagai mitra. Foto/Dok
JAKARTA - China memberikan dukungan terhadap Malaysia untuk bergabung bersama BRICS dengan mengatakan, semua yang berpikiran sama bakal disambut sebagai mitra. Sebelumnya kabar ketertarikan negara tetangga Indonesia itu kepada BRICS semakin kencang berhembus usai Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengutarakan sudah mengirim surat permohonan kepada Rusia.

"Kami menyambut lebih banyak mitra yang berpikiran sama untuk bergabung dengan (BRICS) dan bekerja sama membuat tatanan internasional lebih adil," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian seperti dilansir South China Morning Post.





"Pengembangan dan perluasan BRICS mencerminkan tren saat ini, yakni melayani kepentingan negara-negara terkait, dan memberikan kekuatan pendorong yang kuat untuk multipolaritas di dunia dan demokrasi yang lebih besar dalam hubungan internasional," sambungnya.

Diungkapkan juga semua itu menjadi alasan kenapa banyak emerging market dan negara berkembang seperti Malaysia, menunjukkan minat yang mendalam terhadap BRICS. Negara tetangga Indonesia itu sudah mengakui secara resmi soal ketertarikannya dan harapan untuk bisa masuk ke dalam BRICS.



Sebagai informasi, BRICS merupakan blok negara-negara berkembang utama yang didirikan oleh Rusia, China, India dan Brasil pada 15 tahun yang lalu. Sejak saat itu BRICS juga menyambut masuknya anggota baru, termasuk Afrika Selatan pada tahun 2010 dan belum lama ini ada Iran, Mesir, Ethiopia dan Uni Emirat Arab (UEA).

Saat ini BRICS memiliki 10 anggota dan sekitar 30 negara lainnya, termasuk Thailand sudah menyatakan minta untuk bergabung.

Peneliti dari Chinese think tank Pangoal Institution, Xu Qinduo mengutarakan, Malaysia dan Thailand tidak mungkin bergabung dalam waktu dekat, merujuk pada komentar Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov bahwa blok itu telah memutuskan untuk "mengambil jeda" untuk menerima anggota baru.

Namun, Xu juga mengatakan, bahwa bergabungnya Malaysia "bisa menjadi nilai tambah".

"China mendukung masuknya Malaysia karena melihat ekspansi grup sejalan dengan sistem multipolar. Sebagai salah satu pendiri BRICS, China memainkan peran kunci dalam (kemajuan) calon keanggotaan Malaysia. Peran yang sama pentingnya dengan Rusia - jika mengingat ukuran ekonominya," tambah Xu.

"Dari segi ekonomi, keanggotaan BRICS membuka peluang perdagangan dan akses pasar yang lebih baik untuk Malaysia. Secara politik, menjadi anggota BRICS membuat Malaysia bisa berbagi keprihatinan tentang Barat, khususnya dukungan AS terhadap Israel dalam konflik dengan Palestina yang masih berlangsung," terangnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More