Benefit Kemasan Plastik PET: Ramah Lingkungan dan Bantu Gerakkan Ekonomi
Senin, 24 Agustus 2020 - 21:32 WIB
“Semua pihak sebaiknya mengetahui jenis plastik yang aman untuk kemasan pangan, dengan melihat kode segitiga panah dengan angka di dalamnya. Biasanya kode ini ada di bagian bawah kemasan plastik. Konsumen dan pelaku industri manufaktur kemasan sebaiknya memilih kemasan plastik yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi resiko terhadap kesehatan," jelasnya.
Bantu Gerakkan Roda Ekonomi
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Christine Halim mengungkapkan, selain ramah lingkungan, kemasan plastik PET juga menghadirkan benefit lain yakni membantu menggerakkan roda perekonomian. Hal ini karena plastik PET mudah didaur ulang sehingga terus memiliki nilai ekonomis baik sebelum digunakan, saat digunakan dan setelah digunakan.
Christine menjelaskan bahwa plastik sekali pakai, termasuk galon air mineral sekali pakai itu tidak masalah asalkan berbahan dasar PET karena mudah didaur ulang. "Galon plastik berbahan dasar PET mudah sekali di daur ulang dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penggunaan bahan ini sejalan dengan visi KLHK mengenai peta penanganan sampah melalui pendaurulangan dan pemanfaatan kembali dengan prinsip sirkulasi ekonomi," ujarnya.
Model ekonomi sirkulasi bertujuan untuk memperpanjang masa pakai sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna untuk dimanfaatkan kembali. Juga sebagai alternatif bahan baku untuk didaur ulang menjadi produk baru, sehingga dapat menghemat biaya produksi atau menjadi produk baru yang laku jual.
Christine bahkan menyebut dari total plastik daur ulang yang dilakukan oleh anggotanya, sebanyak 70 persen diekspor ke luar negeri. Selain dari sisi harga lebih kompetitif, apresiasi pasar di luar negeri juga lebih besar ketimbang market domestik.
"Barang-barang produk daur ulang kami itu diekspor ke Eropa dengan harga yang lebih mahal 50 persen. Jika domestik hanya USD800, kalau diekspor bisa USD1.200 per metrik ton," ujarnya.
Bantu Gerakkan Roda Ekonomi
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Christine Halim mengungkapkan, selain ramah lingkungan, kemasan plastik PET juga menghadirkan benefit lain yakni membantu menggerakkan roda perekonomian. Hal ini karena plastik PET mudah didaur ulang sehingga terus memiliki nilai ekonomis baik sebelum digunakan, saat digunakan dan setelah digunakan.
Christine menjelaskan bahwa plastik sekali pakai, termasuk galon air mineral sekali pakai itu tidak masalah asalkan berbahan dasar PET karena mudah didaur ulang. "Galon plastik berbahan dasar PET mudah sekali di daur ulang dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penggunaan bahan ini sejalan dengan visi KLHK mengenai peta penanganan sampah melalui pendaurulangan dan pemanfaatan kembali dengan prinsip sirkulasi ekonomi," ujarnya.
Model ekonomi sirkulasi bertujuan untuk memperpanjang masa pakai sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna untuk dimanfaatkan kembali. Juga sebagai alternatif bahan baku untuk didaur ulang menjadi produk baru, sehingga dapat menghemat biaya produksi atau menjadi produk baru yang laku jual.
Christine bahkan menyebut dari total plastik daur ulang yang dilakukan oleh anggotanya, sebanyak 70 persen diekspor ke luar negeri. Selain dari sisi harga lebih kompetitif, apresiasi pasar di luar negeri juga lebih besar ketimbang market domestik.
"Barang-barang produk daur ulang kami itu diekspor ke Eropa dengan harga yang lebih mahal 50 persen. Jika domestik hanya USD800, kalau diekspor bisa USD1.200 per metrik ton," ujarnya.
(akr)
tulis komentar anda