Eropa Masih Terpikat Gas Rusia, Pengiriman LNG ke Perancis Naik Dua Kali Lipat
Kamis, 08 Agustus 2024 - 13:07 WIB
Perusahaan raksasa energi Prancis, TotalEnergies menyumbang bagian terbesar dari impor dalam daftar kargo antara Januari dan Juni yang dilihat oleh The Associated Press. Diungkapkan bahwa mereka terikat oleh kontrak yang ditandatangani sebelum perang Rusia Ukraina pecah.
Selain itu Kementerian Keuangan dan Ekonomi Prancis mengatakan kepada AP bahwa serangan pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal yang bergerak melalui Terusan Suez telah memaksa pembentukan kembali impor LNG. Hal itu lantarasn gas dari Timur Tengah tidak lagi dapat dengan mudah sampai ke Eropa, sementara rute Rusia dari Arktik tidak terpengaruh.
Kementerian mencatat bahwa Prancis adalah salah satu titik masuk utama Eropa untuk LNG. Prancis dan Spanyol, masing-masing mempunyai 7 terminal LNG untuk menjadi yang terbanyak di Eropa.
Pada saat yang sama Prancis mengimpor lebih banyak LNG Rusia, mereka mengimpor lebih sedikit dari pemasok lain termasuk Amerika Serikat, Angola, Kamerun, Mesir dan Nigeria – jumlah yang mendekati lonjakan LNG Rusia, menurut analisis. Tak satu pun dari ekspor LNG negara lain yang terpengaruh oleh serangan Laut Merah.
Di sisi lain hata harga untuk LNG Rusia tidak dipublikasikan. Tapi biasanya LNG Rusia dijual dengan diskon kecil karena beberapa pembeli tidak menginginkannya, kata Jason Feer, kepala intelijen bisnis global di konsultan energi Poten and Partners.
Gas ekstra tidak digunakan oleh rumah atau industri Prancis. Permintaan di Prancis turun 9% pada paruh pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Sedangkan ekspor gas Prancis melalui pipa ke Belgia naik hampir 10% dalam enam bulan pertama, menurut Kpler. Tidak mungkin untuk mengungkap berapa banyak dari ekspor itu adalah LNG Rusia.
"Apa yang bisa menerangkannya kepada Anda adalah orang-orang menghasilkan uang dari perdagangan ini," kata Feer.
Proyek LNG terbesar Rusia berada di Semenanjung Yamal di Lingkaran Arktik, sebuah usaha patungan dengan TotalEnergies, yang memiliki saham 20%. Di bawah kontrak yang ditandatangani pada tahun 2018, TotalEnergies berkomitmen untuk membeli 4 juta ton gas dari sana setiap tahun.
TotalEnergies mengatakan melalui email bahwa mereka terikat secara hukum untuk menghormati kontraknya dan akan melakukannya "selama pemerintah Eropa menganggap gas Rusia diperlukan untuk keamanan pasokan Uni Eropa."
Selain itu Kementerian Keuangan dan Ekonomi Prancis mengatakan kepada AP bahwa serangan pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal yang bergerak melalui Terusan Suez telah memaksa pembentukan kembali impor LNG. Hal itu lantarasn gas dari Timur Tengah tidak lagi dapat dengan mudah sampai ke Eropa, sementara rute Rusia dari Arktik tidak terpengaruh.
Kementerian mencatat bahwa Prancis adalah salah satu titik masuk utama Eropa untuk LNG. Prancis dan Spanyol, masing-masing mempunyai 7 terminal LNG untuk menjadi yang terbanyak di Eropa.
Pada saat yang sama Prancis mengimpor lebih banyak LNG Rusia, mereka mengimpor lebih sedikit dari pemasok lain termasuk Amerika Serikat, Angola, Kamerun, Mesir dan Nigeria – jumlah yang mendekati lonjakan LNG Rusia, menurut analisis. Tak satu pun dari ekspor LNG negara lain yang terpengaruh oleh serangan Laut Merah.
Di sisi lain hata harga untuk LNG Rusia tidak dipublikasikan. Tapi biasanya LNG Rusia dijual dengan diskon kecil karena beberapa pembeli tidak menginginkannya, kata Jason Feer, kepala intelijen bisnis global di konsultan energi Poten and Partners.
Gas ekstra tidak digunakan oleh rumah atau industri Prancis. Permintaan di Prancis turun 9% pada paruh pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Sedangkan ekspor gas Prancis melalui pipa ke Belgia naik hampir 10% dalam enam bulan pertama, menurut Kpler. Tidak mungkin untuk mengungkap berapa banyak dari ekspor itu adalah LNG Rusia.
"Apa yang bisa menerangkannya kepada Anda adalah orang-orang menghasilkan uang dari perdagangan ini," kata Feer.
Proyek LNG terbesar Rusia berada di Semenanjung Yamal di Lingkaran Arktik, sebuah usaha patungan dengan TotalEnergies, yang memiliki saham 20%. Di bawah kontrak yang ditandatangani pada tahun 2018, TotalEnergies berkomitmen untuk membeli 4 juta ton gas dari sana setiap tahun.
TotalEnergies mengatakan melalui email bahwa mereka terikat secara hukum untuk menghormati kontraknya dan akan melakukannya "selama pemerintah Eropa menganggap gas Rusia diperlukan untuk keamanan pasokan Uni Eropa."
Lihat Juga :
tulis komentar anda