Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp266,3 Triliun per Juli 2024
Selasa, 13 Agustus 2024 - 14:58 WIB
"Jadi kalau kita lihat sampai realisasi sampai 31 Juli, total dari pembiayaan mencapai Rp217 triliun itu 41,4 persen dari postur APBN yang sudah ada di UU APBN kita," imbuh Menkeu.
Menurut Sri Mulyani, pembiayaan utang pemerintah tumbuhnya cukup tinggi dibanding tahun lalu, tapi itu relatif ontrack terhadap postur. Dibandingkan tahun lalu itu exceptional karena penerimaan luar biasa baik.
"Tugas Kemenkeu sekarang yang paling penting sampai 6 bulan ke depan mengendalikan defisit, karena belanja-belanja sudah dialokasikan dan sekarang akselerasi penerimaan harus dipacu. Makanya tadi kita lihat berbagai titik balik penerimaan seperti pajak, Bea Keluar, Bea Cukai itu adalah hal yang positif," jelas Menkeu.
"Bagian dari belanja tetap harus kita disiplinkan supaya kita tetap menjaga disiplin dari sisi postur APBN tidak terlalu jauh dari postur awal," pungkasnya.
Menurut Sri Mulyani, pembiayaan utang pemerintah tumbuhnya cukup tinggi dibanding tahun lalu, tapi itu relatif ontrack terhadap postur. Dibandingkan tahun lalu itu exceptional karena penerimaan luar biasa baik.
"Tugas Kemenkeu sekarang yang paling penting sampai 6 bulan ke depan mengendalikan defisit, karena belanja-belanja sudah dialokasikan dan sekarang akselerasi penerimaan harus dipacu. Makanya tadi kita lihat berbagai titik balik penerimaan seperti pajak, Bea Keluar, Bea Cukai itu adalah hal yang positif," jelas Menkeu.
"Bagian dari belanja tetap harus kita disiplinkan supaya kita tetap menjaga disiplin dari sisi postur APBN tidak terlalu jauh dari postur awal," pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda