Sinyal Baru Pelemahan Ekonomi China Masih Terlihat

Kamis, 15 Agustus 2024 - 13:11 WIB
Ekonom yang disurvei oleh jajak pendapat Reuters memperkirakan, bahwa penjualan ritel tumbuh 2,6% year-on-year bulan lalu, versus 2,0% pada bulan Juni. Sedangkan output industri diperkirakan tumbuh lebih lambat dan investasi cenderung bergerak mendatar.

Para pejabat juga akan merilis data terbaru tentang harga rumah. Data kredit minggu ini menunjukkan pinjaman rumah tangga, sebagian besar hipotek, berkontraksi 210 miliar yuan (USD29,37 miliar) pada bulan Juli, dibandingkan dengan kenaikan USD570,9 miliar di Juni.

Salah satu alasan utama orang China tidak berbelanja, karena 70% kekayaan rumah tangga disimpan di real estate, sektor yang telah lama menjadi pendorong pertumbuhan.

Ekspor

Salah satu dari sedikit titik terang tahun ini yakni ekspor sejauh ini gagal memicu pemulihan ekonomi yang lebih luas. Paling tidak karena produsen harus memangkas harga untuk menemukan pembeli di luar negeri di tengah melemahnya permintaan domestik.

Dan ada tanda-tanda bahwa permintaan global melambat. Survei resmi manajer pabrik untuk Juli menunjukkan produsen menerima lebih sedikit pesanan ekspor untuk bulan ketiga.

"Semuanya bergantung pada ekspor," kata Alicia Garcia Herrero, kepala ekonom untuk Asia-Pasifik di Natixis.

"Ekspor stagnan, (dan) kita sudah lihat Thailand mengumumkan tarif impor, dan, tentu saja Turki, Eropa, dan AS," sambungnya.

"Jika kita melihat ekspor tumbuh negatif, maka saya pikir kita perlu menurunkan proyeksi kita untuk tahun 2024, mungkin menjadi 4,2%, sesuatu seperti itu," paparnya.

Setelah penurunan suku bunga jangka pendek yang mengejutkan pada bulan Juli, banyak ekonom memperkirakan akan ada lebih banyak penurunan suku bunga di China akhir tahun ini. Terutama jika Federal Reserve AS mulai memangkas biaya pinjaman mulai September.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More