Sri Mulyani Pamer ke DPR, Angka Kemiskinan Turun Tahun Lalu
Selasa, 25 Agustus 2020 - 17:11 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan angka kemiskinan mengalami penurunan terhitung pada September tahun lalu sebesar 9,22%. Penurunan tingkat kemiskinan tersebut membanggakan setelah di bulan Maret 2018 mencetak rekor penurunan tertinggi mencapai 9,82%.
"Selain itu, tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan dari 5,94% pada tahun 2014 menjadi 5,28% pada Agustus 2019," ujar dia di depan para anggota saar rapat paripurna, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Menurut dia rasio gini yang sempat stagnan di level 0,41% pada periode 2012-2015 telah berhasil diturunkan menjadi 0,38% pada periode 2019. Tidak hanya itu, indeks pembangunan manusia juga menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Dia melanjutkan angka kemiskinan tersebut mengindikasikan bahwa pembangunan dan kebijakan fiskal telah berhasil mendorong perbaikan kesejahteraan masyarakat yang paling bawah.
"Diharapkan akan mampu memutar roda aktivitas sektor riil dan investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia," katanya.
Pihaknya menyadari bahwa target pertumbuhan ekonomi dan Angka kemiskinan 2015-2019 masih belum mampu dicapai. Namun pemerintah tetap berupaya untuk menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi nasional agar meningkat setiap tahunnya.
"Kita akan tetap terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi diharapkan akan mampu memutar roda aktivitas sektor riil dan investasi," tandas dia.
"Selain itu, tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan dari 5,94% pada tahun 2014 menjadi 5,28% pada Agustus 2019," ujar dia di depan para anggota saar rapat paripurna, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Menurut dia rasio gini yang sempat stagnan di level 0,41% pada periode 2012-2015 telah berhasil diturunkan menjadi 0,38% pada periode 2019. Tidak hanya itu, indeks pembangunan manusia juga menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Dia melanjutkan angka kemiskinan tersebut mengindikasikan bahwa pembangunan dan kebijakan fiskal telah berhasil mendorong perbaikan kesejahteraan masyarakat yang paling bawah.
"Diharapkan akan mampu memutar roda aktivitas sektor riil dan investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia," katanya.
Pihaknya menyadari bahwa target pertumbuhan ekonomi dan Angka kemiskinan 2015-2019 masih belum mampu dicapai. Namun pemerintah tetap berupaya untuk menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi nasional agar meningkat setiap tahunnya.
"Kita akan tetap terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi diharapkan akan mampu memutar roda aktivitas sektor riil dan investasi," tandas dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda