Sri Mulyani Bicara Soal Makan Bergizi Gratis dan Bagaimana Kelanjutannya

Jum'at, 16 Agustus 2024 - 20:10 WIB
Menkeu Sri Mulyani buka-bukaan soal tujuan, anggaran dan bagaimana kelanjutan program Makan Bergizi Gratis yang jadi prioritas pemerintahan baru di bawah Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyebut Makan Bergizi Gratis merupakan program prioritas pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka .

Sehingga anggaran yang akan dialokasikan sebesar Rp71 triliun di 2025. Saat ini program unggulan Prabowo-Gibran terus disempurnakan oleh tim khusus yang sudah dibentuk.

“Untuk program prioritas Presiden terpilih makanan bergizi gratis yang Rp71 triliun sudah ada di sini. Nanti akan dijelaskan dari tim makanan bergizi gratis yang saat ini terus disempurnakan,” ujar Menkeu Sri Mulyani saat konferensi pers RAPBN 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Jumat (16/8/2024).





Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut, Makan Bergizi Gratis didesain untuk menciptakan anak-anak yang cerdas, namun memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Pasalnya, program ini mendorong daya beli pemerintah terhadap produk makanan yang disediakan UMKM, dengan begitu stimulus tersebut diharapkan bisa mendorong ekonomi di masing-masing daerah.

“Tujuannya untuk menciptakan anak yang cerdas, tapi juga multiplier ekonomi lokal juga akan ditekankan yaitu UMKM nya makin berdaya dan ekonomi daerah bisa bergerak,” paparnya.

Menkeu, belum merinci detail dana senilai Rp71 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis. Seperti porsi anggaran per anak berapa persen dari total alokasi.

Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mencatat program Makan Bergizi masuk dalam mesin pertumbuhan ekonomi di tahun depan. Hal tersebut pun sudah dituangkan dalam asumsi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Mesin pertumbuhan ekonomi 2025 lainnya di antaranya, membuka pasar baru, Kartu Prakerja, implementasi undang-undang (UU) Cipta kerja, optimalisasi program strategi nasional (PSN), hingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More