Jumlah Perusahaan Raksasa AS yang Terancam dengan Kehadiran AI Melonjak 473,5%

Selasa, 20 Agustus 2024 - 13:41 WIB
Sebuah survei mengungkapkan semakin banyak perusahaan raksasa AS yang menganggap kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai salah satu faktor risiko. Foto/Dok
JAKARTA - Sebuah survei mengungkapkan semakin banyak perusahaan raksasa AS (Amerika Serikat) yang menganggap kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai salah satu faktor risiko. Menurut laporan dari firma riset Arize AI, jumlah perusahaan Fortune 500 yang menyebutkan AI sebagai risiko mencapai 281.



Jumlah tersebut mewakili 56,2% dari perusahaan dan mengalami peningkatan hingga 473,5% dari tahun sebelumnya, ketika hanya 49 perusahaan yang menandai risiko AI.



"Laporan tahunan Fortune 500 memperjelas satu hal, yakni bahwa dampak AI generatif dirasakan pada beragam industri, bahkan mereka yang belum merangkul teknologi," kata laporan tersebut.

"Mengingat bahwa sebagian besar menilai AI adalah sebagai faktor risiko, namun ada peluang nyata bagi perusahaan untuk menonjol dengan inovasi mereka dalam konteks tentang bagaimana mereka menggunakan AI generatif," bebernya.



Faktanya, lonjakan peringatan juga bertepatan dengan ledakan kesadaran dan minat pada AI setelah rilis ChatGPT oleh OpenAI pada akhir 2022. Jumlah perusahaan yang menggunakan AI melonjak 152% menjadi 323.

Saat ini AI sepenuhnya berada dalam radar perusahaan Amerika , baik itu sebagai risiko dan peluang menjadi fokus utamanya. Dimana perusahaan juga melihat potensi serta secara bersamaan ada juga penurunan dengan adanya AI.

Tetapi bagi perusahaan tertentu, mereka lebih khawatir dengan AI daripada yang lainnya. Salah satu yang paling cemas adalah industri media dan hiburan, dimana 91,7% perusahaan Fortune 500 di sektor itu memperingatkan tentang risiko AI, menurut Arise.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More