Sanksi Barat ke Rusia Bikin Perusahaan China Untung Besar
Rabu, 04 September 2024 - 09:10 WIB
MOSKOW - Pabrikan mobil China, Chery menjadi perusahaan asing terbesar di Rusia berdasarkan pendapatan pada tahun 2023, menurut majalah Forbes. Publikasi tersebut dirilis dalam peringkat 50 bisnis terbesar yang beroperasi di Rusia .
Chery adalah perusahaan China pertama yang mengklaim posisi teratas dalam peringkat Forbes. Brand mobil China ini meningkatkan penjualannya di Rusia sebesar 300% secara year to year menjadi lebih dari 590 miliar rubel (USD6,65 miliar).
Pada tahun 2022, produsen mobil China itu berada di nomor sepuluh dalam daftar Forbes. Menurut agen analitik Autostat, Chery adalah merek terlaris kedua di Rusia tahun lalu setelah Lada Rusia, yang menguasai 11% pangsa pasar.
Selain Chery, sejumlah merek China lainnya, seperti Haval, Geely, Changan, Exeed, dan Omoda juga hadir di pasar Rusia. Produsen mobil China menggantikan perusahaan Eropa, Jepang, dan Korea yang meninggalkan Rusia setelah pecahnya konflik Ukraina pada tahun 2022 dan kampanye sanksi besar-besaran Barat terhadap Moskow yang mengikutinya.
Sebelumnya, pembuat mobil Uni Eropa menduduki puncak daftar Forbes, dengan konglomerat Jerman Volkswagen Group berada di urutan pertama pada tahun 2022 dan Renault Prancis pada tahun 2020.
Dalam peringkat Forbes terbaru, produsen tembakau JT Group dari Jepang dan Philip Morris International dari AS masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga. Lalu diikuti perusahaan makanan multinasional Amerika, PepsiCo pada peringkat keempat, dimana posisi mereka tidak berubah sejak tahun sebelumnya.
Pemimpin peringkat tahun lalu yakni peritel barang-barang rumah tangga Prancis, Leroy Merlin. Namun brand asal Prancis itu dipaksa keluar dari daftar, setelah perusahaan induknya, Adeo Group, mengalihkan kendali atas aset Rusia ke manajemen lokal, seperti tercatat dalam Forbes.
Pendapatan Leroy Merlin di Rusia pada tahun 2022 mencapai hampir 530 miliar rubel (hampir USD6 miliar).
Baca Juga
Chery adalah perusahaan China pertama yang mengklaim posisi teratas dalam peringkat Forbes. Brand mobil China ini meningkatkan penjualannya di Rusia sebesar 300% secara year to year menjadi lebih dari 590 miliar rubel (USD6,65 miliar).
Pada tahun 2022, produsen mobil China itu berada di nomor sepuluh dalam daftar Forbes. Menurut agen analitik Autostat, Chery adalah merek terlaris kedua di Rusia tahun lalu setelah Lada Rusia, yang menguasai 11% pangsa pasar.
Selain Chery, sejumlah merek China lainnya, seperti Haval, Geely, Changan, Exeed, dan Omoda juga hadir di pasar Rusia. Produsen mobil China menggantikan perusahaan Eropa, Jepang, dan Korea yang meninggalkan Rusia setelah pecahnya konflik Ukraina pada tahun 2022 dan kampanye sanksi besar-besaran Barat terhadap Moskow yang mengikutinya.
Sebelumnya, pembuat mobil Uni Eropa menduduki puncak daftar Forbes, dengan konglomerat Jerman Volkswagen Group berada di urutan pertama pada tahun 2022 dan Renault Prancis pada tahun 2020.
Dalam peringkat Forbes terbaru, produsen tembakau JT Group dari Jepang dan Philip Morris International dari AS masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga. Lalu diikuti perusahaan makanan multinasional Amerika, PepsiCo pada peringkat keempat, dimana posisi mereka tidak berubah sejak tahun sebelumnya.
Pemimpin peringkat tahun lalu yakni peritel barang-barang rumah tangga Prancis, Leroy Merlin. Namun brand asal Prancis itu dipaksa keluar dari daftar, setelah perusahaan induknya, Adeo Group, mengalihkan kendali atas aset Rusia ke manajemen lokal, seperti tercatat dalam Forbes.
Pendapatan Leroy Merlin di Rusia pada tahun 2022 mencapai hampir 530 miliar rubel (hampir USD6 miliar).
(akr)
tulis komentar anda