Harga Minyak Dunia Turun ke Level Terendah sejak 2021
Rabu, 11 September 2024 - 11:48 WIB
Patokan minyak Brent telah diperdagangkan di bawah USD70 karena OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaannya. Hingga bulan lalu, OPEC mempertahankan proyeksinya tidak berubah sejak pertama kali dibuat pada Juli 2023.
Importir minyak mentah terbesar di dunia, China menyumbang sebagian besar penurunan peringkat terbaru, dengan OPEC memangkas perkiraannya tentang pertumbuhan permintaan negara itu pada tahun 2024 menjadi 650.000 barel per hari.
"Ke depan, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan tetap didukung dengan baik," kata OPEC.
"Namun, hambatan di sektor real estat dan meningkatnya penetrasi truk LNG dan kendaraan listrik kemungkinan akan membebani permintaan diesel dan bensin ke depan," ungkap laporan itu memperingatkan.
OPEC juga memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan global 2025 menjadi 1,74 juta barel per hari dari yang diproyeksikan sebelumnya 1,78 juta barel per hari.
Menurut laporan tersebut, permintaan minyak mentah dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, atau yang dikenal sebagai OPEC+ diperkirakan mencapai 43,8 juta barel per hari pada kuartal keempat.
Berusaha menopang pasar di tengah pertumbuhan permintaan minyak yang cenderung datar dan ketegangan geopolitik di seluruh dunia, OPEC sudah melakukan serangkaian pemotongan produksi yang dalam sejak akhir 2022 lalu.
Pada bulan Juni seja, OPEC+ memangkas produksi sebesar 130.000 barel per hari menjadi 40,87 juta barel per hari. Bulan lalu, kelompok ini setuju untuk memperpanjang sebagian besar pemotongan produksi hingga 2025, dengan pemotongan sukarela tambahan sebesar 2,2 juta barel per hari berlanjut hingga September tahun ini.
Kelompok itu akan mulai melakukan pengurangan produksi terbaru dari Oktober, akan tetapi pada pekan lalu diputuskan untuk menunda rencana tersebut selama dua bulan karena harga minyak terus merosot.
Importir minyak mentah terbesar di dunia, China menyumbang sebagian besar penurunan peringkat terbaru, dengan OPEC memangkas perkiraannya tentang pertumbuhan permintaan negara itu pada tahun 2024 menjadi 650.000 barel per hari.
"Ke depan, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan tetap didukung dengan baik," kata OPEC.
"Namun, hambatan di sektor real estat dan meningkatnya penetrasi truk LNG dan kendaraan listrik kemungkinan akan membebani permintaan diesel dan bensin ke depan," ungkap laporan itu memperingatkan.
OPEC juga memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan global 2025 menjadi 1,74 juta barel per hari dari yang diproyeksikan sebelumnya 1,78 juta barel per hari.
Menurut laporan tersebut, permintaan minyak mentah dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, atau yang dikenal sebagai OPEC+ diperkirakan mencapai 43,8 juta barel per hari pada kuartal keempat.
Berusaha menopang pasar di tengah pertumbuhan permintaan minyak yang cenderung datar dan ketegangan geopolitik di seluruh dunia, OPEC sudah melakukan serangkaian pemotongan produksi yang dalam sejak akhir 2022 lalu.
Pada bulan Juni seja, OPEC+ memangkas produksi sebesar 130.000 barel per hari menjadi 40,87 juta barel per hari. Bulan lalu, kelompok ini setuju untuk memperpanjang sebagian besar pemotongan produksi hingga 2025, dengan pemotongan sukarela tambahan sebesar 2,2 juta barel per hari berlanjut hingga September tahun ini.
Kelompok itu akan mulai melakukan pengurangan produksi terbaru dari Oktober, akan tetapi pada pekan lalu diputuskan untuk menunda rencana tersebut selama dua bulan karena harga minyak terus merosot.
(akr)
tulis komentar anda