5 Bank Eropa Digugat Usai Batal Bangun Pabrik Gas di Rusia

Jum'at, 20 September 2024 - 07:22 WIB
Perusahaan energi Rusia, RusChemAlliance (RCA) mengajukan proses hukum terhadap lima bank Eropa yang berhenti membiayai pembangunan proyek gas di Rusia. Foto/Ilustrasi GlobalData
JAKARTA - Perusahaan energi Rusia, RusChemAlliance (RCA) mengajukan proses hukum terhadap lima bank Eropa yang berhenti membiayai pembangunan proyek gas di Rusia . Rusia diketahui telah menjadi sasaran banyak sanksi Barat , setelah invasi negara tersebut ke Ukraina pada awal 2022, lalu.

Uni Eropa (AS) juga mengeluarkan larangan pembelian, impor, dan transfer gas cair, minyak mentah, dan produk minyak olahan dari Rusia.

Diajukan ke Pengadilan Arbitrase St. Petersburg pada 16 September, gugatan diajukan terhadap bank pan-Eropa UniCredit, dan pemberi pinjaman Jerman Deutsche Bank, Commerzbank, Bayerische Landesbank dan Landesbank BadenWurttemberg.



RCA dan UniCredit sudah berulang kali bermasalah dalam bidang hukum.

Ringkasan kasus dari Mahkamah Agung Inggris menunjukkan, bahwa di bawah kontrak antara RCA dan UniCredit, RCA berkewajiban membayar kontraktor pihak ketiga sekitar USD11 miliar untuk pembangunan pabrik pengolahan gas.

UniCredit menerbitkan obligasi ke RCA dengan nilai mencapai USD467 juta. Menyusul penarikan kontraktor, RCA mencari pemulihan sebesar USD499 juta dari UniCredit di bawah obligasi.

Proses RCA di Rusia dihentikan oleh Pengadilan Banding Inggris, dan perusahaan sejak itu mengajukan banding ke Mahkamah Agung, dengan putusan yang akan diumumkan pada akhir September.

RCA juga sedang dalam proses menggugat bank-bank Eropa lainnya setelah perusahaan gas industri Jerman, Linde berhenti mengerjakan pabrik gas alam cair (LNG) di pelabuhan Baltik Ust-Luga pada tahun 2022.

Menurut laporan, RCA menyatakan, bahwa sanksi Uni Eropa hanya melarang pasokan peralatan untuk mencairkan gas alam, tetapi tidak melarang peralatan untuk pemrosesan gas dan pembangunan pabrik pengolahan gas, yang dipasok Linde.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More