BRICS Pay Siap Diluncurkan di Kazan Rusia, Tantang Hegemoni Dolar AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - BRICS Pay siap diluncurkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 2024 di Kazan, Rusia pada Oktober 2024 sebagai upaya menggeser pengaruh dolar AS dari kancah global. Sebuah lembaga pemikir independen baru-baru ini melaporkan, transaksi dengan mata uang lokal menjadi fokus penting bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Aliansi BRICS dengan tegas menganut dedolarisasi selama beberapa tahun terakhir. Dengan inisiatif mengurangi ketergantungan terhadap dolar As, peluncuran BRICS Pay tahun ini menjadi langkah penting di tengah perubahan ekonomi AS yang monumental.
Puluncuran BRICS Pay diadopsi dari sistem pembayaran berbasis blockchain untuk menantang SWIFT Barat. Kehadriannya dapat memberikan dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada keuangan global.
Menurut pendiri EMIR Research, Dr. Raise Hussin, yang dilansir dari WatcherGuru, simetri ekonomi platform ini dapat menjadi sangat besar dalam peningkatan perdagangan ekonomi antar negara. Mengingat, blok ini telah berusaha mengurangi sanksi Barat sejak tahun 2022 lalu.
Namun, rencana Donald Trump untuk menerapkan tarif 100% untuk memastikan dominasi greenback. Meskipun Trump telah menyatakan kesediaannya untuk mencabut sanksi Barat, ia juga menunjukkan keinginan untuk melindungi dolar AS dengan cara apa pun.
Jika ia memenangkan pemilihan kembali pada November, blok BRICS dapat menghadapi persaingan yang lebih ketat untuk memastikan status mata uangnya. Oposisi tersebut adalah sesuatu yang belum pernah mereka hadapi di bawah rezim saat ini.
Kedua aspek tersebut sangat penting untuk penciptaan dan kehadiran BRICS Pay. Prioritas sistem pembayaran bersama akan membantu blok ini dari kedua sisi. Namun, manfaat utamanya ditemukan bagaimana sistem ini berusaha menciptakan jalan menuju berkurangnya ketergantungan pada mata uang Barat.
Aliansi BRICS dengan tegas menganut dedolarisasi selama beberapa tahun terakhir. Dengan inisiatif mengurangi ketergantungan terhadap dolar As, peluncuran BRICS Pay tahun ini menjadi langkah penting di tengah perubahan ekonomi AS yang monumental.
Puluncuran BRICS Pay diadopsi dari sistem pembayaran berbasis blockchain untuk menantang SWIFT Barat. Kehadriannya dapat memberikan dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada keuangan global.
Menurut pendiri EMIR Research, Dr. Raise Hussin, yang dilansir dari WatcherGuru, simetri ekonomi platform ini dapat menjadi sangat besar dalam peningkatan perdagangan ekonomi antar negara. Mengingat, blok ini telah berusaha mengurangi sanksi Barat sejak tahun 2022 lalu.
Namun, rencana Donald Trump untuk menerapkan tarif 100% untuk memastikan dominasi greenback. Meskipun Trump telah menyatakan kesediaannya untuk mencabut sanksi Barat, ia juga menunjukkan keinginan untuk melindungi dolar AS dengan cara apa pun.
Jika ia memenangkan pemilihan kembali pada November, blok BRICS dapat menghadapi persaingan yang lebih ketat untuk memastikan status mata uangnya. Oposisi tersebut adalah sesuatu yang belum pernah mereka hadapi di bawah rezim saat ini.
Kedua aspek tersebut sangat penting untuk penciptaan dan kehadiran BRICS Pay. Prioritas sistem pembayaran bersama akan membantu blok ini dari kedua sisi. Namun, manfaat utamanya ditemukan bagaimana sistem ini berusaha menciptakan jalan menuju berkurangnya ketergantungan pada mata uang Barat.
(nng)