11 Raksasa Masuk Pipeline IPO, Kasus Gratifikasi Jegal BEI Penuhi Target 62 Emiten?

Senin, 23 September 2024 - 19:00 WIB
Dalam pipeline IPO terbaru, Senin (23/9) BEI menghimpun 30 emiten dalam antrean. Dari angka itu 11 calon perusahaan tercatat memiliki aset jumbo di atas Rp250 miliar. Foto/Dok
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghimpun 34 emiten yang tercatat sepanjang 2024, hingga pekan yang berakhir pada 20 September 2024. Pada akhir tahun lalu, BEI menargetkan total ada 62 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) .



Sayangnya beberapa waktu terakhir, mencuat skandal dugaan gratifikasi IPO yang berujung pada pemecatan 5 karyawan penyelenggara pasar modal itu. Kabar ini dinilai menjadi batu kerikil dalam upaya bursa melakukan verifikasi terhadap sederet calon perusahaan publik.

Mampukah target itu tercapai?

Guru Besar Ekonomi UI sekaligus pengamat pasar modal, Budi Frensidy menilai, tenggat waktu yang tersisa hanya 3 bulan lagi berpeluang menyulitkan pemenuhan target itu. Kendati BEI masih memiliki 34 perusahaan dalam antrean alias pipeline IPO, sisa waktu ini dinilai hanya akan menambah sekitar maksimal 20 perusahaan.



“Waktu tersisa hanya 3 bulan lagi, prediksi saya (jumlah emiten di akhir 2024) ada sekitar 50-an saja,” kata Budi kepada IDX Channel, Senin (23/9/2024).



Budi cukup konsen terhadap masalah yang sempat mendera bursa beberapa waktu lalu. Tak lain adalah dugaan penerimaan pemberian yang dilakukan 5 karyawan bursa, sehingga menjadi sorotan para pelaku pasar modal RI.

“Saya pikir sulit tercapai di tengah mencuatnya kasus gratifikasi pegawai BEI,” beber Budi.

Ada 11 Raksasa

Dalam pipeline IPO terbaru, Senin (23/9) BEI menghimpun 30 emiten dalam antrean. Dari angka itu 11 calon perusahaan tercatat memiliki aset jumbo di atas Rp250 miliar.

“Hingga saat ini terdapat 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna

Sementara dominasi calon korporasi yang mau go public masih berasal dari perusahaan aset kelas menengah dengan rentang nilai Rp50 sampai Rp250 miliar. Sisanya terdapat 2 perusahaan berskala kecil di bawah Rp50 miliar.

Sektor konsumer masih menguasai calon emiten terdiri dari 6 siklikal dan 4 nonsiklikal. Adapun 4 korporasi datang dari energi, 3 bahan baku, dan 3 industri.Terdapat 2 korporasi berturut-turut dari properti, infrastruktur, kesehatna, dan keuangan. Sisanya 1 calon emiten masing-masing dari teknologi, dan transportasi.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More