Orang Terkaya Afrika Berencana Buka Family Office di Dubai
Rabu, 25 September 2024 - 16:46 WIB
JAKARTA - Miliarder Nigeria, Aliko Dangote berencana mendirikan family office di Dubai, untuk bergabung bersama dengan individu berpenghasilan tinggi lainnya yang berbondong-bondong merapat ke pusat keuangan di Timur Tengah itu dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan kekayaan mencapai USD13,2 miliar, Dangote menyandang gelar sebagai orang terkaya Afrika dan orang terkaya ke-168 di dunia, menurut Bloomberg Billionaires Index. Dangote menghasilkan pundi-pundi kekayaannya dari beberapa komoditas seperti semen dan gula.
Selain itu terbaru, Dangote baru saja membuka kilang kilang minyak senilai USD20 miliar-yang terbesar dari jenisnya di Afrika. Tujuan di balik rencananya membangun family office di Dubai, Dangote (67 tahun) mengutarakan, ingin mencari investasi global untuk mendiversifikasi kepemilikan grup di luar industri.
"Kami baru dan kami ingin melakukannya secara bertahap," ungkapnya.
Sementara itu putrinya Halima sudah lebih dulu pindah ke Dubai sejak bulan lalu untuk mengelola perusahaan yang berbasis di kantor Dangote Group, yang menurut miliarder itu telah dia miliki selama 17 tahun.
Sebagian besar aset Dangote berada di Nigeria dan berbagai tempat lain di Afrika, sedangkan perusahaan induknya berbasis di luar negeri, kata taipan tersebut. Posisi perusahaan yang berada di luar Afrika, salah satunya disebabkan oleh kejatuhan mata uang naira usai anjlok lebih dari 50% dalam setahun terakhir.
Pelemahan itu menjadikan naira (mata uang Nigeria) sebagai mata uang berkinerja terburuk di benua itu setelah birr Ethiopia.
Dengan kekayaan mencapai USD13,2 miliar, Dangote menyandang gelar sebagai orang terkaya Afrika dan orang terkaya ke-168 di dunia, menurut Bloomberg Billionaires Index. Dangote menghasilkan pundi-pundi kekayaannya dari beberapa komoditas seperti semen dan gula.
Selain itu terbaru, Dangote baru saja membuka kilang kilang minyak senilai USD20 miliar-yang terbesar dari jenisnya di Afrika. Tujuan di balik rencananya membangun family office di Dubai, Dangote (67 tahun) mengutarakan, ingin mencari investasi global untuk mendiversifikasi kepemilikan grup di luar industri.
"Kami baru dan kami ingin melakukannya secara bertahap," ungkapnya.
Sementara itu putrinya Halima sudah lebih dulu pindah ke Dubai sejak bulan lalu untuk mengelola perusahaan yang berbasis di kantor Dangote Group, yang menurut miliarder itu telah dia miliki selama 17 tahun.
Sebagian besar aset Dangote berada di Nigeria dan berbagai tempat lain di Afrika, sedangkan perusahaan induknya berbasis di luar negeri, kata taipan tersebut. Posisi perusahaan yang berada di luar Afrika, salah satunya disebabkan oleh kejatuhan mata uang naira usai anjlok lebih dari 50% dalam setahun terakhir.
Pelemahan itu menjadikan naira (mata uang Nigeria) sebagai mata uang berkinerja terburuk di benua itu setelah birr Ethiopia.
tulis komentar anda