Penguatan Harga Emas Tak Terbendung, Hari Ini Terus Tembus Rekor Tertinggi

Anto Kurniawan
Kamis, 03 Oktober 2024 - 09:15 WIB
Emas 1.000 gram: Rp1.409.600.000
(akr)
Halaman :
show all
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Honda Stylo 160 Resmi Meluncur di Indonesia, Intip Harga dan Spesifikasinya
Berita Terkait
Kekayaan Bersih Trump Tembus Rp98,8 T Sepanjang 2024 di Tengah Fluktuasi Liar
Bank Dunia Ramal Kondisi Ekonomi China, Apa Saja Ancamannya?
Harga Emas Hari Ini Merayap Naik Rp8 Ribu per Gram, Berikut Daftar Lengkap Nilai Jualnya
Pendapatan Terusan Suez Mesir Ambles 60% di 2024 Imbas Ketegangan Laut Merah
Rusia Selangkah Lagi Luncurkan Pipa Gas Baru ke China, Kirim Pasokan 45 Miliar Bcm
17 Tahun Tak Berubah, Tarif Air Minum PAM Jaya di Jakarta Naik per Januari 2025
Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa , Crazy Rich Surabaya Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara
Korupsi Emas Antam, Crazy Rich Budi Said Diwajibkan Bayar Uang Pengganti Rp35 Miliar
Rekomendasi
SINDOnews
Profil Kompol Dimas Aditya, Kapolsek Tanjung Priok Dimutasi Akibat Dugaan Pemerasan WN Malaysia di Konser DWP
SINDOnews
Menteri Israel Kembali Serbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur
Terpopuler
1
17 Tahun Tak Berubah, Tarif Air Minum PAM Jaya di Jakarta Naik per Januari 2025
2
Ekonomi Indonesia Relatif Stabil dengan Inflasi Rendah, Penyesuaian PPN 12 Persen Sudah Tepat
3
Beras Jenis Ini Kena PPN 12% di 2025, Bapanas Ungkap Kriterianya
4
ASABRI Tekankan Kerukunan sebagai Kunci Keberhasilan Perusahaan
5
Harga Emas Hari Ini Merayap Naik Rp8 Ribu per Gram, Berikut Daftar Lengkap Nilai Jualnya
Berita Terkini More
Arab Saudi Bekukan Tawaran Gabung BRICS, Ancaman Tarif Trump Berhasil?
Kekayaan Bersih Trump Tembus Rp98,8 T Sepanjang 2024 di Tengah Fluktuasi Liar
Hashim: Qatar dan Abu Dhabi Siap Biayai Pembangunan 7 Juta Rumah di Indonesia
Tips MotionTrade: 3 Cara Evaluasi Kinerja Portofolio Investasi
Pengusaha Mal Nilai Insentif PPN 12% Belum Cukup Dongkrak Daya Beli
Berkontribusi terhadap Penerimaan Negara, Kenaikan Tarif PPN 1 Persen Bantu Perkokoh APBN Sehat