Infrastruktur China di Asia Tenggara Makin Mencengkeram, Jebakan atau Peluang?

Kamis, 03 Oktober 2024 - 10:29 WIB
Direktur Pusat Penelitian Studi Asia (RCAS) di Hong Kong, Nian Peng mengatakan ada "tren percepatan" dalam konektivitas berbasis infrastruktur antara China dan Asia Tenggara.

Mengutip perkembangan rute ke Vietnam dan Thailand, dia mengatakan, hubungan kereta api China dengan negara-negara Asia Tenggara telah berubah. Dulunya kereta cepat tidak ada sebelum kereta api berkecepatan tinggi China-Laos dibuka tiga tahun lalu, hingga kini sudah "berkembang di banyak tempat".

Peng memperkirakan, bahwa ini dapat membantu Beijing menangkis risiko Amerika Serikat membujuk negara-negara Asia Tenggara ke orbitnya dan menekan mereka untuk memisahkan diri dari ekonomi China.

"Jika kita dapat mencapai docking infrastruktur di darat, termasuk jalan raya, kereta api dan penerbangan, kita dapat menempatkan Asia Tenggara dengan kuat dalam rantai pasokan yang berpusat pada China," katanya.

"Dengan konektivitas infrastruktur antara China dan Asia Tenggara yang berkembang begitu pesat, saya pikir AS harus menjadi yang paling cemas," paparnya.

Dia menambahkan bahwa AS dan sekutunya Jepang tidak mungkin sepenuhnya memuaskan selera besar kawasan itu untuk infrastruktur karena keterbatasan dalam pendanaan dan mekanisme pengambilan keputusan. Kondisi tersebut menyisakan banyak ruang bagi China.

Namun, Li Mingjiang, seorang profesor di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, mengatakan langkah-langkah terbaru dalam kerja sama infrastruktur China-Asia Tenggara adalah "kelanjutan" daripada percepatan atau "fase baru".

Dia mencatat bahwa tidak ada lompatan kuantitatif atau kualitatif dibandingkan dengan proyek-proyek sebelumnya selama satu dekade terakhir.

Namun dia menggambarkan, Asia Tenggara sebagai "prioritas" untuk keterlibatan infrastruktur China. Ditambahkan juga olehnya, bahwa kerja sama ekonomi selama tiga dekade terakhir, membantu menempatkan Beijing dalam "posisi terdepan" atas Washington di kawasan itu dalam hal pengaruh keseluruhan.

"Kami dapat memperkirakan efek seperti itu dapat terus terlihat di masa depan," kata Li.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More