Kemenkeu Incar Pajak Judi Online, MUI Sebut Tidak Pantas
Rabu, 30 Oktober 2024 - 18:46 WIB
"Jangan sampai terjadi satu anggapan yang saat ini tercipta di masyarakat, yaitu bahwa pengusaha besar membayar pajak lebih kecil ketimbang rakyat biasa. Sehingga rakyat yang jumlahnya besar merasa ada perlakuan yang tidak adil, sehingga menurunkan kesadaran rakyat untuk membayar pajak," ujar Ikhsan.
Ia meminta menteri keuangan lebih kreatif dalam menggali sumber dana, sebagaimana amanat konstitusi. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
"Artinya pajak bukan satu-satunya sumber dana untuk negara. Bumi, hutan, lautan dan udara serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya bisa dikelola secara maksimal untuk menghasilkan keuangan negara," tegas khatib syuriah PBNU ini.
Dia meminta agar menteri keuangan jangan hanya fokus mengejar pajak dalam menggali sumber dana. Sampai-sampai berfikir akan mengenakan pajak judi online hingga game online. "Jika ini yang terjadi, ibarat pepatah membasmi tikus dengan membakar lumbung, lebih besar mudharatnya daripada manfaatnya," kata dia.
Ia meminta menteri keuangan lebih kreatif dalam menggali sumber dana, sebagaimana amanat konstitusi. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
"Artinya pajak bukan satu-satunya sumber dana untuk negara. Bumi, hutan, lautan dan udara serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya bisa dikelola secara maksimal untuk menghasilkan keuangan negara," tegas khatib syuriah PBNU ini.
Dia meminta agar menteri keuangan jangan hanya fokus mengejar pajak dalam menggali sumber dana. Sampai-sampai berfikir akan mengenakan pajak judi online hingga game online. "Jika ini yang terjadi, ibarat pepatah membasmi tikus dengan membakar lumbung, lebih besar mudharatnya daripada manfaatnya," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda