TBS Energi Utama Catat Kenaikan Laba 187,8% di Kuartal III-2024
Rabu, 30 Oktober 2024 - 19:44 WIB
Proyek ini akan memiliki kapasitas 46 MWp dengan target operasi penuh pada kuartal IV 2025. "Inisiatif ini memperkuat posisi perseroan dalam sektor energi terbarukan dan memberikan keyakinan bagi para pemangku kepentingan akan visi jangka panjang perseroan," ungkap Mufti.
Meskipun memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan, perseroan juga telah mengambil keputusan strategis untuk melakukan divestasi terhadap dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas total 200 MW. Ini dilakukan melalui penjualan seluruh saham Perseroan (langsung maupun tidak langsung) di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).
Sementara, Direktur TOBA Juli Oktarina mengatakan penjualan ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat transisi perseroan menuju bisnis berkelanjutan serta mendukung upaya mencapai netralitas karbon pada 2030.
"Dana yang diperoleh dari transaksi ini akan dialokasikan untuk investasi di sektor-sektor berkelanjutan, memperkuat struktur modal perusahaan, dan rencana pembelian kembali saham yang bertujuan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham," tutur dia.
Dia menambahkan transaksi ini akan semakin mengukuhkan posisi perseroan sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang berkomitmen penuh dalam mewujudkan netralitas karbon.
"TBS percaya bahwa melalui penerapan strategi bisnis berkelanjutan yang fokus pada pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik (EV), TBS berhasil meningkatkan efisiensi operasional, sekaligus menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," terang dia.
Meskipun memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan, perseroan juga telah mengambil keputusan strategis untuk melakukan divestasi terhadap dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas total 200 MW. Ini dilakukan melalui penjualan seluruh saham Perseroan (langsung maupun tidak langsung) di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).
Sementara, Direktur TOBA Juli Oktarina mengatakan penjualan ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat transisi perseroan menuju bisnis berkelanjutan serta mendukung upaya mencapai netralitas karbon pada 2030.
"Dana yang diperoleh dari transaksi ini akan dialokasikan untuk investasi di sektor-sektor berkelanjutan, memperkuat struktur modal perusahaan, dan rencana pembelian kembali saham yang bertujuan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham," tutur dia.
Dia menambahkan transaksi ini akan semakin mengukuhkan posisi perseroan sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang berkomitmen penuh dalam mewujudkan netralitas karbon.
"TBS percaya bahwa melalui penerapan strategi bisnis berkelanjutan yang fokus pada pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik (EV), TBS berhasil meningkatkan efisiensi operasional, sekaligus menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," terang dia.
(nng)
tulis komentar anda