Jualan Kursi hingga Ekspor, Chitose Cetak Peningkatan Laba di Kuartal III

Sabtu, 02 November 2024 - 21:06 WIB
Chitose Internasional Tbk (CINT), perusahaan yang bergerak di bidang usaha manufaktur dan perdagangan furnitur, pada kuartal ketiga 2024, mencatat penjualan sebesar Rp320,02 miliar. Foto/Dok
JAKARTA - PT Chitose Internasional Tbk (CINT), perusahaan yang bergerak di bidang usaha manufaktur dan perdagangan furnitur pada kuartal ketiga 2024, mencatat penjualan sebesar Rp320,02 miliar. Raihan itu meningkat signifikan sebesar 9% atau Rp25,12 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan penjualan ditunjang dari penjualan lokal dan ekspor . Penjualan produk dalam negeri selama 2024 memberikan kontribusi sebesar 92% atau Rp294,34 miliar sementara ekspor menyumbang sebesar 8% atau Rp25,68 miliar. Penjualan ekspor 2024 mengalami peningkatan hampir 109% yaitu sebesar RP13,40 miliar sementara penjualan lokal meningkat 4% sebesar Rp11,72 miliar.



Dari sisi penjualan ekspor peningkatan didukung oleh penjualan ke Jepang untuk produk kursi serta ke Malaysia untuk produk kursi piano dan Airmate C-Pro. Sementara peningkatan penjualan lokal terutama terjadi pada peningkatan penjualan produk Furnitur Kantor, Ranjang Rumah Sakit dan Furnitur Sekolah.





Di sisi lain, perusahaan juga melakukan pengendalian biaya yang sangat baik sehingga dapat mempertahankan persentase laba kotor di tingkat 31% dan persentase laba usaha di tingkat 4% lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana tercatat laba usaha sebesar 2%.

Sehingga Perusahaan secara impresif pada kuartal ketiga mampu menorehkan laba bersih Rp6,68 miliar meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih mencatatkan kerugian.



Direktur PT Chitose Indonesia, R Nurwulan Kusumawati mengungkapkan, perusahaan menunjukkan pertumbuhan kinerja pada kuartal ketiga tahun 2024, dengan mencatatkan laba bersih berbalik positif dari tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan kinerja Perseroan ditopang beberapa faktor kunci seperti peningkatan penjualan, pengendalian biaya operasi dan beban usaha sehingga dapat menjaga persentase laba kotor dan meningkatkan laba bersih serta pengelolaan arus kas yang optimal sehingga dapat menurunkan beban keuangan,” ujar Nurwulan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More