Daftar Lengkap 10 Negara Terkaya di Dunia, Surga Pajak Masuk Hitungan
Kamis, 14 November 2024 - 10:51 WIB
JAKARTA - Bagaimana para ekonom menentukan negara terkaya di dunia ? Apakah mereka menjumlahkan rata-rata upah tahunan dan nilai rekening bank setiap warga negara? Apakah mereka menghitung nilai pasar setiap rumah, mobil, dan perusahaan? Tidak secara persis semua itu dilakukan.
Selama lebih dari 75 tahun, ukuran standar kekayaan suatu negara adalah produk domestik bruto atau PDB . Gagasan ekonom dan ahli statistik Amerika, Simon Kuznets menerangkan, PDB adalah pengukuran nilai total ekonomi suatu negara.
Negara-negara terkaya di dunia, dengan kata lain, adalah negara-negara dengan ekonomi paling produktif. Namun mengapa PDB menyesatkan? tidak semua orang berpikir bahwa PDB adalah metrik terbaik untuk mengukur kemakmuran suatu negara.
Dirk Philipsen yang merupakan seorang profesor ekonomi di Duke University dan penulis "The Little Big Number: How GDP Came to Rule the World and What to Do About It." serta banyak ekonom lainnya berpendapat bahwa kita harus membuang PDB yang didorong oleh keuntungan untuk metrik yang mencerminkan tidak hanya produksi dalam ekonomi global, tetapi juga kualitas hidup dan kelestarian lingkungan.
Tapi sampai itu terjadi, kita terjebak dengan PDB sebagai ukuran standar negara terkaya di dunia, ungkapnya seperti dilansir.
Apa itu Produk Domestik Bruto (PDB)? Menurut Dana Moneter Internasional, PDB adalah "nilai moneter dari barang dan jasa akhir" yang diproduksi dalam setahun.
Dengan kata lain, PDB nominal suatu negara adalah nilai total setiap mobil, komputer, dan buah yang diproduksi untuk dijual, serta nilai total layanan seperti perbaikan mobil, perawatan kesehatan, dan perbankan.
Anda juga dapat menghitung PDB dengan menjumlahkan semua uang yang dihabiskan dalam suatu perekonomian (pengeluaran) oleh konsumen, industri, dan pemerintah. Rumus yang disederhanakan untuk menghitung PDB, menurut Forum Ekonomi Dunia, adalah: Produk Domestik Bruto = Konsumsi + Upah Sektor Publik + Investasi Swasta + Ekspor – Impor.
Selama lebih dari 75 tahun, ukuran standar kekayaan suatu negara adalah produk domestik bruto atau PDB . Gagasan ekonom dan ahli statistik Amerika, Simon Kuznets menerangkan, PDB adalah pengukuran nilai total ekonomi suatu negara.
Negara-negara terkaya di dunia, dengan kata lain, adalah negara-negara dengan ekonomi paling produktif. Namun mengapa PDB menyesatkan? tidak semua orang berpikir bahwa PDB adalah metrik terbaik untuk mengukur kemakmuran suatu negara.
Dirk Philipsen yang merupakan seorang profesor ekonomi di Duke University dan penulis "The Little Big Number: How GDP Came to Rule the World and What to Do About It." serta banyak ekonom lainnya berpendapat bahwa kita harus membuang PDB yang didorong oleh keuntungan untuk metrik yang mencerminkan tidak hanya produksi dalam ekonomi global, tetapi juga kualitas hidup dan kelestarian lingkungan.
Tapi sampai itu terjadi, kita terjebak dengan PDB sebagai ukuran standar negara terkaya di dunia, ungkapnya seperti dilansir.
Apa itu Produk Domestik Bruto (PDB)? Menurut Dana Moneter Internasional, PDB adalah "nilai moneter dari barang dan jasa akhir" yang diproduksi dalam setahun.
Dengan kata lain, PDB nominal suatu negara adalah nilai total setiap mobil, komputer, dan buah yang diproduksi untuk dijual, serta nilai total layanan seperti perbaikan mobil, perawatan kesehatan, dan perbankan.
Anda juga dapat menghitung PDB dengan menjumlahkan semua uang yang dihabiskan dalam suatu perekonomian (pengeluaran) oleh konsumen, industri, dan pemerintah. Rumus yang disederhanakan untuk menghitung PDB, menurut Forum Ekonomi Dunia, adalah: Produk Domestik Bruto = Konsumsi + Upah Sektor Publik + Investasi Swasta + Ekspor – Impor.
Lihat Juga :
tulis komentar anda