Aprindo Beberkan Strategi Menghadang Badai PHK, Begini Caranya

Minggu, 17 November 2024 - 17:36 WIB
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) punya strategi jitu untuk mendorong pertumbuhan pasar ritel di Tanah Air. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) punya strategi jitu untuk mendorong pertumbuhan pasar ritel di Tanah Air. Inisiatif yang diambil sekaligus mencegah pemutusan hubungan kerja ( PHK ), yang kini marak terjadi di industri lainnya.

Ketua Umum terpilih Aprindo periode 2024-2028, Solihin mengatakan, perusahaan ritel di bawah komando Aprindo konsisten menyesuaikan diri dengan dinamika pasar, terutama pergeseran selera konsumen terhadap produk yang tersedia di pasar modern.

Dia memastikan, ritel modern tetap menyediakan produk yang disukai pembeli, sekalipun terjadi penurunan daya beli masyarakat saat ini.

"Kita menyediakan produk yang seperti yang saya sampaikan, yang dicari oleh konsumen," ujar Solihin saat konferensi pers Musyawarah Nasional Aprindo ke-VIII, Minggu (17/11/2024).





Sebagai organisasi yang menaungi perusahaan ritel di Indonesia, Aprindo mengambil langkah antisipasi terhadap gejolak ekonomi nasional. Salah satunya membaca perubahan konsumsi di masyarakat

"Dan konsumen kita mengarah kepada harga per kategori yang lebih murah itulah yang dicari konsumen pada saat ini," paparnya.

"Yang saya maksud adalah mengantisipasi kaitan dengan perekonomian yang tidak baik-baik saja, kita menyediakan produk yang seperti yang saya sampaikan, yang dicari oleh konsumen," beber dia.

Kendati, dia enggan membuka nilai atas proyeksi pertumbuhan pasar ritel di akhir 2024 dan awal 2025, Solihin memastikan Aprindo bersiap dan ikut mendorong pertumbuhan makro ekonomi di level 8 persen, sesuai dengan target Presiden Prabowo Subianto.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More