Garuda Biru Tolak PPN 12% Menggema di Twitter
Kamis, 21 November 2024 - 14:31 WIB
JAKARTA - Penolakan terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) menjadi 12% di 2025 terus menggema di Twitter. Seorang dosen Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung yang juga aktif di media sosial, Ardianto Satriawan lewat cuitannya di X (dulunya Twitter) mengutarakan, banyak alasan untuk menolak kenaikan PPN jadi 12% yang akan diberlakukan mulai awal tahun 2025.
Ia menyoroti, pemerintah memberlakukan banyak pajak terhadap warga negaranya, tetapi tanpa imbal balik yang setimpal. Ardianto menuliskan pajak apa saja yang harus ditanggung oleh warga negara, mulai dari gaji, THR, kendaraan, bahkanmelamarpekerjaan pakai meterai, bayar ke negara.
"Elu dipajakin dari A sampai Z," cuit Ardianto Satriawan.
A) Gaji tiap bulan dipotong pajak,
B) THR juga kena pajak,
C) Dapet bonus kena pajak juga,
D) Beli barang mahal kena pajak barang mewah,
E) Rumah kena pajak bumi dan bangunan,
Ia menyoroti, pemerintah memberlakukan banyak pajak terhadap warga negaranya, tetapi tanpa imbal balik yang setimpal. Ardianto menuliskan pajak apa saja yang harus ditanggung oleh warga negara, mulai dari gaji, THR, kendaraan, bahkanmelamarpekerjaan pakai meterai, bayar ke negara.
"Elu dipajakin dari A sampai Z," cuit Ardianto Satriawan.
A) Gaji tiap bulan dipotong pajak,
B) THR juga kena pajak,
C) Dapet bonus kena pajak juga,
D) Beli barang mahal kena pajak barang mewah,
E) Rumah kena pajak bumi dan bangunan,
tulis komentar anda