Menjaga Kualitas Pembiayaan di Tengah Pertumbuhan dan Berkembangnya Ekonomi Syariah
Kamis, 28 November 2024 - 11:05 WIB
BOGOR - Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air begitu menjanjikan, membuat BCA Syariah optimistis kualitas pembiayaan atau non performing financing (NPF) dapat terjaga di bawah 2% hingga akhir tahun 2024.
Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, di tengah pertumbuhan dan perkembangan positif ekonomi syariah, BCA Syariah berusaha untuk tetap bisa menjaga NPF sampai akhir tahun dengan nilai yang baik.
"(NPF di akhir tahun) Tidak sampai 2%," ungkap Yuli pada acara BCA Syariah Media Workshop di Bogor, Jumat (22/11).
Adapun per September 2024, BCA Syariah mampu memperkecil NPF gross ke level 1,37% dari 1,91% pada September 2023. NPF net juga juga terjaga pada level 0,09%. Walau demikian, ia tak menampik bahwa terjadi kenaikan NPF di BCA Syariah pada sektor SME (small medium enterprise) maupun konsumer karena dihadapkan berbagai macam tantangan.
"Apakah terjadi kenaikan NPF, iya. Di sektor mana? sektor SME maupun konsumer. Tetapi di kami tetap terkendali. Karena memang prinsip kehati-hatian tetap kami jalankan dengan baik," jelasnya.
Dia menjelaskan, tantangan di segmen UMKM atau SME memang dibutuhkan ketahanan. Jadi ketika pelaku ekonomi menghadapi badai, ketika daya beli turun, mereka harus membuktikan tetap punya ketahanan/energi untuk tahu performance-nya.
"Itu yang kadang-kadang bagi pelaku UMKM atau SME yang punya ketahanan tinggi ini kadang-kadang failed. Karena ketika bicara endurance selain tenaga, yang dibutuhkan adalah support keuangan," imbuhnya.
Sementara melihat adanya potensi pertumbuhan dan sebagai bentuk edukasi dan iklusi ekonomi syariah ini, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menggandeng perkumpulan wartawan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) mengajak 40 jurnalis nasional untuk berkumpul bersama dalam kegiatan BCA Syariah Media Workshop: Cakap Keuangan Syariah, Hidup Kian Berkah di Bogor, Jawa Barat pada 22-23 November 2024.
Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, di tengah pertumbuhan dan perkembangan positif ekonomi syariah, BCA Syariah berusaha untuk tetap bisa menjaga NPF sampai akhir tahun dengan nilai yang baik.
"(NPF di akhir tahun) Tidak sampai 2%," ungkap Yuli pada acara BCA Syariah Media Workshop di Bogor, Jumat (22/11).
Adapun per September 2024, BCA Syariah mampu memperkecil NPF gross ke level 1,37% dari 1,91% pada September 2023. NPF net juga juga terjaga pada level 0,09%. Walau demikian, ia tak menampik bahwa terjadi kenaikan NPF di BCA Syariah pada sektor SME (small medium enterprise) maupun konsumer karena dihadapkan berbagai macam tantangan.
"Apakah terjadi kenaikan NPF, iya. Di sektor mana? sektor SME maupun konsumer. Tetapi di kami tetap terkendali. Karena memang prinsip kehati-hatian tetap kami jalankan dengan baik," jelasnya.
Dia menjelaskan, tantangan di segmen UMKM atau SME memang dibutuhkan ketahanan. Jadi ketika pelaku ekonomi menghadapi badai, ketika daya beli turun, mereka harus membuktikan tetap punya ketahanan/energi untuk tahu performance-nya.
"Itu yang kadang-kadang bagi pelaku UMKM atau SME yang punya ketahanan tinggi ini kadang-kadang failed. Karena ketika bicara endurance selain tenaga, yang dibutuhkan adalah support keuangan," imbuhnya.
Sementara melihat adanya potensi pertumbuhan dan sebagai bentuk edukasi dan iklusi ekonomi syariah ini, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menggandeng perkumpulan wartawan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) mengajak 40 jurnalis nasional untuk berkumpul bersama dalam kegiatan BCA Syariah Media Workshop: Cakap Keuangan Syariah, Hidup Kian Berkah di Bogor, Jawa Barat pada 22-23 November 2024.
Lihat Juga :
tulis komentar anda