Masih Lelet, Pengusaha Minta Pencairan Stimulus Disegerakan

Senin, 31 Agustus 2020 - 18:17 WIB
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Peningkatan kasus baru Covid-19 di Indonesia membuat dunia usaha pesimistis melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia . Pemerintah diminta untuk menangani pandemi secara serius agar geliat dunia usaha kembali seperti sebelum adanya Covid-19.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai bila angka kasus Covid-19 di Tanah Air bisa ditekan, maka itu akan meningkatkan aktivitas ekonomi. Kalangan pengusaha melihat pemerintah mulai fokus dalam menekan penyebaran virus corona.

"Mengendalikan Covid-19 agar confidence masyarakat untuk melakukan konsumsi dan confidence pelaku usaha untuk berinvestasi dan meningkatkan kinerja ekonomi," kata Shinta saat dihubungi, Senin (31/8/2020). (Baca juga: Pengusaha Tidak Lagi Pede, Ekonomi Sulit Bergerak Saat Kasus Covid-19 Terus Naik )



Dia menilai kini pemerintah masih lambat terkait penyerapan anggaran stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Namun, di samping itu tetap tak menyepelekan langkah untuk menurunkan angka kasus Covid-19.

"Kami harap dalam waktu dekat pemerintah lebih fokus pada pencairan stimulus-stimulus kepada masyarakat dan pelaku usaha yang membutuhkan. Lalu, mempercepat penyerapan APBN, APBD mempercepat reformasi iklim usaha dan investasi," ujarnya.

Menurut dia, bila pemerintah fokus dalam penanganan Covid-19 dan penyerapan stimulus, maka bukan tak mungkin pertumbuhan ekonomi akan kembali menunjukkan angka yang positif. "Ekonomi juga meningkat sehingga pertumbuhan 0% di akhir tahun masih realistically achievable," katanya. (Baca juga: Masih Seret, Anggaran Pemulihan Ekonomi Baru Terealisasi Rp192,5 Triliun )

Seperti diketahui, pemerintah kembali melaporkan jumlah kasus positif terinfeksi Covid-19 di Tanah Air. Kasus positif Covid-19 kembali mencatatkan rekor dengan penambahan 3.308 orang pada Sabtu (29/8).
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More