Pengusaha Tidak Lagi Pede, Ekonomi Sulit Bergerak Saat Kasus Covid-19 Terus Naik

Senin, 31 Agustus 2020 - 14:31 WIB
loading...
Pengusaha Tidak Lagi Pede, Ekonomi Sulit Bergerak Saat Kasus Covid-19 Terus Naik
Kalangan pengusaha di Indonesia kian tak percaya diri melihat pertumbuhan ekonomi karena perkembangan kasus positif Covid-19 di Tanah Air belum menunjukkan angka perbaikan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kalangan pengusaha di Indonesia kian tak percaya diri melihat pertumbuhan ekonomi . Hal tersebut karena perkembangan kasus positif Covid-19 di Tanah Air belum menunjukkan angka perbaikan.

(Baca Juga: Indonesia Tidak Akan Selamat, Waktu 1,5 Bulan Tidak Cukup Hindari Resesi )

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdan menyebut kian meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air membuat pelaku pasar tak memiliki kepercayaan untuk membelanjakan uangnya dan berinvestasi. Sehingga, daya beli dan investasi belum pun masih terlihat negatif.

"Apalagi perkembangan pengendalian Covid-19 di sisi kesehatan juga kurang baik, sehingga confidence pasar untuk melakukan konsumsi dan investasi sulit meningkat," kata Shinta saat dihubungi, Senin (31/8/2020).

Dia menilai bila dibandingkan dengan kuartal-II yang terkontraksi sebesar minus 5,32%, kuartal-III menunjukkan adanya penurunan minus. Namun, meski ada perbaikan, untuk terhindar dalam jurang resesi terlihat sulit.

(Baca Juga: Sri Mulyani Belum Lempar Handuk, Klaim Daya Tahan Ekonomi RI Terjaga )

"Saat ini kelihatannya sulit untuk menghindari resesi karena di kuartal-III secara realistis ekonomi akan tetap tumbuh negatif walaupun akan ada perbaikan yang cukup signifikan dari kuartal-II," ujarnya.

Dia menjelaskan, pemicu resesi itu karena situasi terkini para pelaku usaha merasa tingkat konsumsi masyarakat belum ada peningkatan yang signifikan. Selain itu, stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) penyerapan anggarannya masih rendah.

"Ini bukan hal yang mudah karena hingga tengah kuartal-III ini pun pelaku usaha merasakan peningkatan konsumsi tidak cukup signifikan, stimulus-stimulus belum didistribusikan dengan maksimal dan realisasi belanja pemerintah juga masih rendah," katanya.

(Baca Juga: Erick Thohir: Semoga RI Nggak Resesi, Kalau Minus Mentok 2% Saja! )

Seperti diketahui, Pemerintah kembali melaporkan jumlah kasus positif terinfeksi Covid-19 di Tanah Air. Kasus positif Covid-19 kembali mencatatkan rekor dengan penambahan 3.308 orang, Sabtu (29/8/2020).

Data penambahan kasus positif Covid-19 dipublikasikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman masing-masing, Sabtu. Kumulatif pasien positif menjadi 169.195 dari jumlah sebelumnya 165.887 orang.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2613 seconds (0.1#10.140)