Antusiasme Memuncak! 500 Peserta Manfaatkan Peluang Emas di Bisnis Laundry
Kamis, 12 Desember 2024 - 17:16 WIB
Bagus mengatakan, bisnis laundry sudah berjalan cukup lama di Indonesia. Bisnis laundry juga dinilai bisa menyerap tenaga kerja."Tadi disebutkan bahwa Apique Grup ada 700 anggota atau bahkan dari seluruh pengusaha laundry itu bisa menciptakan lapangan pekerja 150.000 orang. Jadi 3-5 orang dikalikan 30.000 laundry di seluruh Indonesia," sambung Bagus.
Rangkaian agenda LIS 2024 diisi oleh seminar dan interaksi langsung dengan enam CEO di bidangnya masing-masing. Mereka adalah CEO of Top Coach Indonesia, Tom Mc Ifle; Founder & Presiden Human Plus Institute, Armala; CEO of Start Your Content Academy, Victoria Wong; CEO of KasiSolusi, Deryansha Azhary; Founder of Yahya & Yahya, Helmy Yahya; dan Founder & CEO of Apique Group, Apik Primadya.
Sebagai keynote speaker di puncak acara, dalam materinya “Scalling Up Your Business” Helmy Yahya, Founder Yahya & Yahya membakar semangat laundrypreneur peserta LIS 2024 dengan memaparkan bahwa populasi negara kita terus meningkat yang didominasi oleh Gen Milenial dan Gen Z, di mana gaya hidup mereka menuntut pada kecepatan, kepraktisan, dan ingin yang serba mudah karena semakin mager (malas gerak).
“Mengacu pada hal tersebut, karenamya bisnis laundry ini potensi marketnya masih sangat besar. Bisnis ini tumbuh 50% saat bisnis lain justru tutup. Yang kita perlukan sebagai pengusaha adalah terus melakukan terobosan, adaptif terhadap segala perubahan, komunikasi dan berkolaborasilah!,” ujar Helmy.
Dahsyatnya bisnis laundry ke depan juga diprediksi pengusaha sekaligus motivator Helmy Yahya dimana, Indonesia punya 280 juta penduduk dengan gen Z yang mendominasi populasi. “Gen Z ini lebih senang tinggal di apartemen karena gak mampu beli rumah akibat gaji di bawah UMR. Mereka ini mudah pindah kerja serta gak nikah atau men-delay pernikahan. Jadi, dengan perubahan kayak gini, mereka ini pangsa pasar untuk laundry,” nilai Helmy.
Selain Gen Z, Helmy menambahkan, tahun 2025, Indonesia akan membangun banyak rumah sakit untuk menambah rasio tempat tidur rumah sakit. “Indonesia akan membuka 300 rumah sakit dan itu butuh laundry,” tambah Helmy.
Alhasil dalam dua hari ini, seluruh peserta memperoleh pengetahuan, pemahaman dan ‘pengalaman’ dari para expert di bidang usaha laundry, serta berbagai informasi terkait teknologi terkini, peluang bisnis, dan solusi inovatif yang dapat membawa usaha laundry peserta ke level berikutnya. Tak hanya sekadar seminar, ada pula pameran booth produk-produk dan teknologi laundry di LIS 2024.
Untuk diketahui, Apique Group telah bermitra dengan lebih dari 400 pengusaha laundry dan membangun ekosistem bisnis laundry. Hal ini menjadikan LIS 2024 merupakan suatu kesempatan bagi para laundrypreneur maupun mereka yang tertarik terjun ke bisnis laundry untuk menggali dan membedah bisnis laundry dari para ahlinya.
Rangkaian agenda LIS 2024 diisi oleh seminar dan interaksi langsung dengan enam CEO di bidangnya masing-masing. Mereka adalah CEO of Top Coach Indonesia, Tom Mc Ifle; Founder & Presiden Human Plus Institute, Armala; CEO of Start Your Content Academy, Victoria Wong; CEO of KasiSolusi, Deryansha Azhary; Founder of Yahya & Yahya, Helmy Yahya; dan Founder & CEO of Apique Group, Apik Primadya.
Sebagai keynote speaker di puncak acara, dalam materinya “Scalling Up Your Business” Helmy Yahya, Founder Yahya & Yahya membakar semangat laundrypreneur peserta LIS 2024 dengan memaparkan bahwa populasi negara kita terus meningkat yang didominasi oleh Gen Milenial dan Gen Z, di mana gaya hidup mereka menuntut pada kecepatan, kepraktisan, dan ingin yang serba mudah karena semakin mager (malas gerak).
“Mengacu pada hal tersebut, karenamya bisnis laundry ini potensi marketnya masih sangat besar. Bisnis ini tumbuh 50% saat bisnis lain justru tutup. Yang kita perlukan sebagai pengusaha adalah terus melakukan terobosan, adaptif terhadap segala perubahan, komunikasi dan berkolaborasilah!,” ujar Helmy.
Dahsyatnya bisnis laundry ke depan juga diprediksi pengusaha sekaligus motivator Helmy Yahya dimana, Indonesia punya 280 juta penduduk dengan gen Z yang mendominasi populasi. “Gen Z ini lebih senang tinggal di apartemen karena gak mampu beli rumah akibat gaji di bawah UMR. Mereka ini mudah pindah kerja serta gak nikah atau men-delay pernikahan. Jadi, dengan perubahan kayak gini, mereka ini pangsa pasar untuk laundry,” nilai Helmy.
Selain Gen Z, Helmy menambahkan, tahun 2025, Indonesia akan membangun banyak rumah sakit untuk menambah rasio tempat tidur rumah sakit. “Indonesia akan membuka 300 rumah sakit dan itu butuh laundry,” tambah Helmy.
Alhasil dalam dua hari ini, seluruh peserta memperoleh pengetahuan, pemahaman dan ‘pengalaman’ dari para expert di bidang usaha laundry, serta berbagai informasi terkait teknologi terkini, peluang bisnis, dan solusi inovatif yang dapat membawa usaha laundry peserta ke level berikutnya. Tak hanya sekadar seminar, ada pula pameran booth produk-produk dan teknologi laundry di LIS 2024.
Untuk diketahui, Apique Group telah bermitra dengan lebih dari 400 pengusaha laundry dan membangun ekosistem bisnis laundry. Hal ini menjadikan LIS 2024 merupakan suatu kesempatan bagi para laundrypreneur maupun mereka yang tertarik terjun ke bisnis laundry untuk menggali dan membedah bisnis laundry dari para ahlinya.
(tar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda