Bank Sentral China Menumpuk Cadangan Emas selama Dua Bulan Beruntun
Rabu, 08 Januari 2025 - 15:37 WIB
JAKARTA - Bank sentral China memperkuat cadangan emas miliknya pada dua bulan beruntun di akhir tahun 2024 kemarin. Sebelumnya Beijing sempat menghentikan pembelian emas selama enam bulan, hingga kembali menumpuk cadangan yang dimulai sejak November tahun lalu.
Pada bulan Desember, emas batangan yang dipegang oleh People's Bank of China (PBOC) naik menjadi 73,29 juta troy ons. Angka tersebut meningkat dari 72,96 juta pada bulan sebelumnya, menurut data yang dirilis Selasa, kemarin.
Bank sentral kembali menambah cadangan emasnya pada bulan November setelah, sempat jeda 6 bulan. Pembelian tersebut menunjukkan PBOC masih tertarik untuk mendiversifikasi cadangannya, bahkan ketika harga emas pada tingkat termahal secara historis.
Reli logam mulai ke rekor tertinggia pada tahun 2024 didukung oleh pelonggaran moneter di AS (Amerika Serikat), permintaan safe-haven, dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral global.
Namun reli harga logam mulia sedikit mereda setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS yang menopang dolar AS. Awal pekan ini, Goldman Sachs Group Inc. mendorong kembali proyeksi ketika emas terlihat mencapai posisi USD3.000 per ons, mengutip ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih sedikit oleh Fed pada tahun 2025.
Pada bulan Desember, emas batangan yang dipegang oleh People's Bank of China (PBOC) naik menjadi 73,29 juta troy ons. Angka tersebut meningkat dari 72,96 juta pada bulan sebelumnya, menurut data yang dirilis Selasa, kemarin.
Bank sentral kembali menambah cadangan emasnya pada bulan November setelah, sempat jeda 6 bulan. Pembelian tersebut menunjukkan PBOC masih tertarik untuk mendiversifikasi cadangannya, bahkan ketika harga emas pada tingkat termahal secara historis.
Reli logam mulai ke rekor tertinggia pada tahun 2024 didukung oleh pelonggaran moneter di AS (Amerika Serikat), permintaan safe-haven, dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral global.
Namun reli harga logam mulia sedikit mereda setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS yang menopang dolar AS. Awal pekan ini, Goldman Sachs Group Inc. mendorong kembali proyeksi ketika emas terlihat mencapai posisi USD3.000 per ons, mengutip ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih sedikit oleh Fed pada tahun 2025.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda