Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya
Jum'at, 14 Maret 2025 - 16:30 WIB
Menyusul penutupan pipa Nord Stream dan Yamal sebelumnya, satu-satunya cara Gazprom agar dapat menyalurkan gas ke Eropa adalah melalui Turki dengan memakai pipa TurkStream dan Blue Stream di bawah Laut Hitam.
Dengan latar belakang ini, perusahaan sedang mempertimbangkan penjualan properti dan telah memangkas jumlah staf di bisnis ekspornya, dari 600 dan kini menjadi hanya beberapa lusin. Hal ini diungkapkan sumber yang di antaranya termasuk seorang eksekutif yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters.
Pemangkasan dan efisiensi juga sedang dipertimbangkan pada bisnis utama perusahaan.
Sumber lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa Gazprom Export telah direduksi menjadi "cangkang", membuat kantor-kantor mewah di Saint Petersburg disesuaikan dengan kebutuhan.
Manajer meramalkan bahwa Eropa akan kembali "memohon" agar pasokan gas Rusia dilanjutkan, tetapi sanksi tetap berlaku, ketika Uni Eropa berencana menghapus bahan bakar fosil Rusia sepenuhnya pada tahun 2027.
Seorang eksekutif mengatakan: "Kami terbukti salah."
Ashley Kelty, seorang analis minyak dan gas di Panmure Liberum, memperkirakan bahwa gas pipa Rusia sekali lagi dapat mengalir ke Eropa jika ada kesepakatan damai Ukraina.
Namun, dia mengatakan, para pemimpin Eropa kemungkinan akan lebih waspada terhadapnya di masa depan dan hanya akan menggunakannya sebagai cara untuk menyeimbangkan eksposur mereka terhadap ekspor Amerika.
Kelty mengatakan: "Satu-satunya alternatif untuk LNG Rusia adalah membeli dari AS. "Jadi pertanyaannya adalah, apakah politisi di Brussels lebih suka terikat pada Trump atau Putin?
"Saya tidak meragukan kemampuan Gazprom untuk kembali. Satu-satunya pertanyaan adalah seputar campur tangan politik," bebernya.
Dengan latar belakang ini, perusahaan sedang mempertimbangkan penjualan properti dan telah memangkas jumlah staf di bisnis ekspornya, dari 600 dan kini menjadi hanya beberapa lusin. Hal ini diungkapkan sumber yang di antaranya termasuk seorang eksekutif yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters.
Pemangkasan dan efisiensi juga sedang dipertimbangkan pada bisnis utama perusahaan.
Sumber lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa Gazprom Export telah direduksi menjadi "cangkang", membuat kantor-kantor mewah di Saint Petersburg disesuaikan dengan kebutuhan.
Manajer meramalkan bahwa Eropa akan kembali "memohon" agar pasokan gas Rusia dilanjutkan, tetapi sanksi tetap berlaku, ketika Uni Eropa berencana menghapus bahan bakar fosil Rusia sepenuhnya pada tahun 2027.
Seorang eksekutif mengatakan: "Kami terbukti salah."
Ashley Kelty, seorang analis minyak dan gas di Panmure Liberum, memperkirakan bahwa gas pipa Rusia sekali lagi dapat mengalir ke Eropa jika ada kesepakatan damai Ukraina.
Namun, dia mengatakan, para pemimpin Eropa kemungkinan akan lebih waspada terhadapnya di masa depan dan hanya akan menggunakannya sebagai cara untuk menyeimbangkan eksposur mereka terhadap ekspor Amerika.
Kelty mengatakan: "Satu-satunya alternatif untuk LNG Rusia adalah membeli dari AS. "Jadi pertanyaannya adalah, apakah politisi di Brussels lebih suka terikat pada Trump atau Putin?
"Saya tidak meragukan kemampuan Gazprom untuk kembali. Satu-satunya pertanyaan adalah seputar campur tangan politik," bebernya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda