Cadev Naik, Keperkasaan Bank Sentral di Pasar Keuangan Menguat
Senin, 07 September 2020 - 11:46 WIB
JAKARTA - Cadangan devisa (cadev) yang meningkat pada Agustus 2020 bisa memberikan sentimen positif pada pelaku investor. Akhir Agustus kemarin, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia sebesar USD137,0 miliar, atau meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2020 sebesar USD135,1 miliar.
Nah peningkatan cadev itu bisa menjadi sentimen positif bagi perekonomian nasional dan juga pasar keuangan. ( Baca juga: Tiga Emiten Ini Resmi Ikut Cari Duit di Bursa Saham )
"Cadev yang meningkat memberikan confidence terhadap pelaku pasar keuangan," ujar ekonom Core Piter Abdullah saat dihubungi di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Menurut Piter, cadev memang tidak berperan langsung menopang sektor keuangan. Jadi harus dibedakan antara suplai valas di pasar keuangan dengan cadev.
"Suplai valas di pasar keuangan bukan cadev. Cadev adalah valas yang dimiliki dan dikelola oleh BI," katanya. ( Baca juga: Mendagri Tegur 51 Calon Kepala Daerah Petahana, Ini Daftarnya )
Namun demikian, ketika suplai valas di pasar keuangan menurun atau demand-nya meningkat tinggi sehingga bisa memberikan tekanan kepada nilai tukar rupiah. Maka, BI bisa menggunakan cadevnya untuk menambah suplai valas di pasar keuangan untuk menjaga rupiah agar tak tertekan lebih dalam lagi. Jadi, semakin besar cadev yang dimiliki, BI semakin perkasa di pasar keuangan nasional.
Nah peningkatan cadev itu bisa menjadi sentimen positif bagi perekonomian nasional dan juga pasar keuangan. ( Baca juga: Tiga Emiten Ini Resmi Ikut Cari Duit di Bursa Saham )
"Cadev yang meningkat memberikan confidence terhadap pelaku pasar keuangan," ujar ekonom Core Piter Abdullah saat dihubungi di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Menurut Piter, cadev memang tidak berperan langsung menopang sektor keuangan. Jadi harus dibedakan antara suplai valas di pasar keuangan dengan cadev.
"Suplai valas di pasar keuangan bukan cadev. Cadev adalah valas yang dimiliki dan dikelola oleh BI," katanya. ( Baca juga: Mendagri Tegur 51 Calon Kepala Daerah Petahana, Ini Daftarnya )
Namun demikian, ketika suplai valas di pasar keuangan menurun atau demand-nya meningkat tinggi sehingga bisa memberikan tekanan kepada nilai tukar rupiah. Maka, BI bisa menggunakan cadevnya untuk menambah suplai valas di pasar keuangan untuk menjaga rupiah agar tak tertekan lebih dalam lagi. Jadi, semakin besar cadev yang dimiliki, BI semakin perkasa di pasar keuangan nasional.
(uka)
tulis komentar anda