Melalui Kepedulian kepada Karyawan, GRP Bangun Ketangguhan Komunitas
Jum'at, 11 September 2020 - 06:18 WIB
(Baca Juga: Pandemi Tidak Buat Gunung Raja Paksi Kendor, Ekspor Baja Dilepas ke Kanada )
Komunitas yang dimaksud, jelas Imam, memang bukan semata-mata civil society. Tetapi juga juga komunitas lembaga, perusahaan-perusahaan seperti GRP, dan bahkan instansi pemerintah di berbagai tingkatan.
“Ini bisa merupakan komunitas pegawai atau karyawan perusahaan. Ketangguhan tersebut, ketika mereka bersama-sama menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga protokol kesehatan. Di sisi lain, perusahaan juga memiliki kepedulian kepada semua anggota agar kondisi sosial, ekonomi, dan psikologi, terperhatikan,” urainya.
Pemerintah, lanjut Imam, seharusnya memfasilitasi terbangunnya ketangguhan komunitas atau kelembagaan tersebut. “Secara metodologi, secara teori, menurut saya kita tidak memiliki pendekatan seperti itu. Akhirnya kita hanya menggantungkan kepada centralistic policy. Padahal, yang harus dibangun adalah semangat ketangguhan, menumbuhkan ketangguhan minimal di komunitas, yang syukur-syukur bisa merembes ke bawah yaitu ketangguhan keluarga,” lanjut Imam.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
Komunitas yang dimaksud, jelas Imam, memang bukan semata-mata civil society. Tetapi juga juga komunitas lembaga, perusahaan-perusahaan seperti GRP, dan bahkan instansi pemerintah di berbagai tingkatan.
“Ini bisa merupakan komunitas pegawai atau karyawan perusahaan. Ketangguhan tersebut, ketika mereka bersama-sama menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga protokol kesehatan. Di sisi lain, perusahaan juga memiliki kepedulian kepada semua anggota agar kondisi sosial, ekonomi, dan psikologi, terperhatikan,” urainya.
Pemerintah, lanjut Imam, seharusnya memfasilitasi terbangunnya ketangguhan komunitas atau kelembagaan tersebut. “Secara metodologi, secara teori, menurut saya kita tidak memiliki pendekatan seperti itu. Akhirnya kita hanya menggantungkan kepada centralistic policy. Padahal, yang harus dibangun adalah semangat ketangguhan, menumbuhkan ketangguhan minimal di komunitas, yang syukur-syukur bisa merembes ke bawah yaitu ketangguhan keluarga,” lanjut Imam.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(akr)
tulis komentar anda