Orang Berduit Jangan Tambah Beban Pemerintah, Erick Minta Beli Vaksin Mandiri
Jum'at, 11 September 2020 - 14:32 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir memberikan, usulan terkait vaksin Covid-19 ada yang berbayar dan gratis. Kebijakan ini tidak lain sebagai upaya untuk menekan beban pemerintah, sehingga orang berduit diharapkan bisa membeli vaksin secara mandiri.
(Baca Juga: Erick Thohir Siap-Siap Temui Wapres Bahas Vaksin Halal )
"Jadi saya usulkan, vaksin (Covid-19) ini dibagi menjadi dua. Pertama, vaksin bantuan pemerintah bagi masyarakat yang membutuhkan. Yang kedua adalah vaksin mandiri," ujar Menteri Erick dalam video virtual Dies Natalis 63 Tahun Universitas Padjajaran, Jumat (11/9/2020).
Dia menyebutkan, vaksin bantuan pemerintah ini baiknya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah bisa menggunakan data dari BPJS Kesehatan untuk mencatat masyarakat mana yang membutuhkan.
"Lalu untuk masyarakat yang 'mampu' atau punya uang, bisa menggunakan vaksin mandiri. Karena saya berkaca pada kucuran subsidi yang tidak tepat sasaran," ungkap Erick.
(Baca Juga: Mulan Jameela Bingung Harga Vaksin Covid-19 Versi Erick dan Bambang Brodjo Berbeda )
Dia berharap, masyarakat berduit ini bisa membantu keuangan negara dengan membeli vaksin mandiri yang tidak gratis. "Banyak sekali subsidi seperti listrik dan pupuk yang banyak dimanfaatkan oleh individu yang sebenarnya tidak membutuhkan," lanjut Erick.
Sambung dia mengatakan, dia telah bertemu dengan kalangan pengusaha, salah satunya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang merespon dengan cukup baik usulan vaksin berbayar. "Mereka ingin bagian vaksin mandiri yang mereka beli sendiri, bahkan berkomitmen pegawainya pun mereka yang beli semua. Ini bagus mengurangi beban pemerintah," pungkasnya.
(Baca Juga: Erick Thohir Siap-Siap Temui Wapres Bahas Vaksin Halal )
"Jadi saya usulkan, vaksin (Covid-19) ini dibagi menjadi dua. Pertama, vaksin bantuan pemerintah bagi masyarakat yang membutuhkan. Yang kedua adalah vaksin mandiri," ujar Menteri Erick dalam video virtual Dies Natalis 63 Tahun Universitas Padjajaran, Jumat (11/9/2020).
Dia menyebutkan, vaksin bantuan pemerintah ini baiknya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah bisa menggunakan data dari BPJS Kesehatan untuk mencatat masyarakat mana yang membutuhkan.
"Lalu untuk masyarakat yang 'mampu' atau punya uang, bisa menggunakan vaksin mandiri. Karena saya berkaca pada kucuran subsidi yang tidak tepat sasaran," ungkap Erick.
(Baca Juga: Mulan Jameela Bingung Harga Vaksin Covid-19 Versi Erick dan Bambang Brodjo Berbeda )
Dia berharap, masyarakat berduit ini bisa membantu keuangan negara dengan membeli vaksin mandiri yang tidak gratis. "Banyak sekali subsidi seperti listrik dan pupuk yang banyak dimanfaatkan oleh individu yang sebenarnya tidak membutuhkan," lanjut Erick.
Sambung dia mengatakan, dia telah bertemu dengan kalangan pengusaha, salah satunya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang merespon dengan cukup baik usulan vaksin berbayar. "Mereka ingin bagian vaksin mandiri yang mereka beli sendiri, bahkan berkomitmen pegawainya pun mereka yang beli semua. Ini bagus mengurangi beban pemerintah," pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda