Verifikasi Wajah dan Sidik Jari di GoPay, Peneliti: Makin Aman dan Nyaman
Jum'at, 11 September 2020 - 21:59 WIB
JAKARTA - Fitur biometrik GoPay disambut positif. Inovasi dari layanan uang elektronik yang merupakan bagian dari super-app Gojek itu menghadirkan tingkatan dari jaring keamanan sehingga transaksi non-tunai semakin aman dan nyaman.
(Baca Juga: QRIS di Sektor Transportasi Bantu Cegah Covid-19, BI Ajak Tiru GoPay dan BlueBird )
”Dari sisi keamanan, terdapat multi sector authentication. Dalam hal ini maksudnya ada authentication dan authorization (ontentikasi dan otorisasi). Dengan ini maka ada jaringan keamanan yang memastikan sistem aplikasi bisa mengenal siapa yang sedang akses sistem. Apakah diri kita asli atau orang lain,” ungkap Pengamat Teknologi dari Researcher Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Adityo Hidayat, Jumat (11/9/2020).
Fitur biometrik GoPay berupa sidik jari dan verifikasi wajah. Tujuannya untuk memverifikasi transaksi non-tunai di luar layanan Gojek. Fitur sidik jari telah tersedia di seluruh pengguna smartphone Android dan dan verifikasi wajah mulai tersedia di platform iOS. Dengan begitu, maka terjadi kombinasi antara apa yang diingat (username/password) dengan apa yang dimiliki (wajah/jari).
”Dalam sistim biometrik, melekat dalam diri kita. Ada sidik jari, bentuk wajah, ada retina. Ini bisa dibayangkan kalau misal ponselnya hilang, maka aplikasi GoPay lebih aman. Sebab jika bukan si pemilik hotel maka tidak bisa akses walaupun sudah dapat SMS OTP,” paparnya.
Ke depan, kata Adityo, ketika semakin banyak aplikasi mengikuti langkah GoPay menggunakan fitur biometrik itu maka semakin positif. Sebab transaksi keuangan non-tunai dan termasuk mobile banking terus meningkat.
”Fitur Biometrik ini bagus sekali. Jadi bisa diketahui bahwa yang akses bukan orang lain, bukan seseorang yang memalsukan diri kita. Maka dengan ini sudah bertingkat otentikasinya,” tegasnya.
(Baca Juga: Bluebird Gandeng Gopay demi Kemudahan Pembayaran )
Dari aspek keamanan IT, Adityo menambahkan, terdapat dua perspektif yang muncul dari penggunaan biometrik. ”Pertama memiliki unsur convenience (kenyamanan) dan kedua security (keamanan) yang lebih baik,” ulasnya.
Sejauh ini, fitur keamanan transaksi non-tunai adalah fitur PIN. Kehadiran biometrik melengkapi fitur yang ada sehingga selain kenyamanan dan keamanan juga kecepatan. "Pengguna tak perlu ingat username atau password. Cukup validasi transaksi sidik jari atau verifikasi wajah,” Adityo menjelaskan.
Fitur biometrik GoPay merupakan bagian dari Gojek SHIELD, rangkaian teknologi keamanan pada aplikasi Gojek yang canggih dan komprehensif. ”GoPay berkomitmen terus menjadi layanan uang elektronik yang aman dan nyaman untuk pengguna,” ujar Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata, dalam keterangan resminya.
Perlindungan transaksi GoPay, Budi mengatakan, juga dilengkapi dengan proteksi ekstra ‘Jaminan Saldo GoPay Kembali’ yang menjamin kehilangan saldo yang terjadi di luar kendali pengguna. ”Kami berharap seluruh pengguna akan memanfaatkan seluruh fitur keamanan ini agar dapat bertransaksi dengan GoPay secara lebih maksimal,” ucapnya.
(Baca Juga: QRIS di Sektor Transportasi Bantu Cegah Covid-19, BI Ajak Tiru GoPay dan BlueBird )
”Dari sisi keamanan, terdapat multi sector authentication. Dalam hal ini maksudnya ada authentication dan authorization (ontentikasi dan otorisasi). Dengan ini maka ada jaringan keamanan yang memastikan sistem aplikasi bisa mengenal siapa yang sedang akses sistem. Apakah diri kita asli atau orang lain,” ungkap Pengamat Teknologi dari Researcher Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Adityo Hidayat, Jumat (11/9/2020).
Fitur biometrik GoPay berupa sidik jari dan verifikasi wajah. Tujuannya untuk memverifikasi transaksi non-tunai di luar layanan Gojek. Fitur sidik jari telah tersedia di seluruh pengguna smartphone Android dan dan verifikasi wajah mulai tersedia di platform iOS. Dengan begitu, maka terjadi kombinasi antara apa yang diingat (username/password) dengan apa yang dimiliki (wajah/jari).
”Dalam sistim biometrik, melekat dalam diri kita. Ada sidik jari, bentuk wajah, ada retina. Ini bisa dibayangkan kalau misal ponselnya hilang, maka aplikasi GoPay lebih aman. Sebab jika bukan si pemilik hotel maka tidak bisa akses walaupun sudah dapat SMS OTP,” paparnya.
Ke depan, kata Adityo, ketika semakin banyak aplikasi mengikuti langkah GoPay menggunakan fitur biometrik itu maka semakin positif. Sebab transaksi keuangan non-tunai dan termasuk mobile banking terus meningkat.
”Fitur Biometrik ini bagus sekali. Jadi bisa diketahui bahwa yang akses bukan orang lain, bukan seseorang yang memalsukan diri kita. Maka dengan ini sudah bertingkat otentikasinya,” tegasnya.
(Baca Juga: Bluebird Gandeng Gopay demi Kemudahan Pembayaran )
Dari aspek keamanan IT, Adityo menambahkan, terdapat dua perspektif yang muncul dari penggunaan biometrik. ”Pertama memiliki unsur convenience (kenyamanan) dan kedua security (keamanan) yang lebih baik,” ulasnya.
Sejauh ini, fitur keamanan transaksi non-tunai adalah fitur PIN. Kehadiran biometrik melengkapi fitur yang ada sehingga selain kenyamanan dan keamanan juga kecepatan. "Pengguna tak perlu ingat username atau password. Cukup validasi transaksi sidik jari atau verifikasi wajah,” Adityo menjelaskan.
Fitur biometrik GoPay merupakan bagian dari Gojek SHIELD, rangkaian teknologi keamanan pada aplikasi Gojek yang canggih dan komprehensif. ”GoPay berkomitmen terus menjadi layanan uang elektronik yang aman dan nyaman untuk pengguna,” ujar Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata, dalam keterangan resminya.
Perlindungan transaksi GoPay, Budi mengatakan, juga dilengkapi dengan proteksi ekstra ‘Jaminan Saldo GoPay Kembali’ yang menjamin kehilangan saldo yang terjadi di luar kendali pengguna. ”Kami berharap seluruh pengguna akan memanfaatkan seluruh fitur keamanan ini agar dapat bertransaksi dengan GoPay secara lebih maksimal,” ucapnya.
(akr)
tulis komentar anda