Asyiknya Thailand, Covid Reda, Warga Dibayari Pemerintah untuk Liburan

Senin, 14 September 2020 - 12:19 WIB
Pasar malam Chiang Mai. Foto/Tourismthailand.org
CANBERRA - Dibayari untuk liburan kedengarannya terlalu indah untuk jadi kenyataan. Tapi, itulah yang terjadi di Thailand pascaredanya pandemi Covid-19 hasil dari kebijakan lockdown ketat yang ditempuh pemerintah.

Setelah 16 minggu "terkurung" akibat kebijakan tersebut, warga Thailand kini bebas untuk kembali beraktivitas. Tak hanya itu, ada kejutan dari pemerintahnya. Warga didorong untuk berlibur, menjadi turis di negaranya sendiri.

Bagian terbaiknya, Pemerintah Thailand menanggung sebagian biaya liburan warganya, sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali industri wisata serta menggeliatkan kembali ekonomi yang terpuruk oleh pandemi Covid-19.



(Baca Juga: Pulihkan Pariwisata, Mas Menteri Usul Hibah Rp3,3 T Fokus untuk Program CHSE di Destinasi)

Nattaya Sinsmyther adalah salah satu dari 800.000 warga Thailand yang telah memanfaatkan skema subsidi liburan dari pemerintah tersebut. "Saya amat senang karena benar-benar tak nyaman berdiam diri di rumah selama 4 bulan," ujar wanita berusia 35 tahun yang tinggal di Pattaya, Bangkok, tersebut seperti dikutip ABC News, Senin (14/9/2020).

Tak hanya warga, para pengusaha di bidang wisata pun menyambut baik skema subsidi liburan tersebut. Pornthip Aeng-chaun, pemilik restoran di kota pinggir pantai, Krabi, bersyukur dengan skema pemerintah tersebut. "Kampanye (liburan bersubsidi) ini sangat bagus, kini makin banyak orang yang datang ke restoran," ungkapnya.

"Sepertinya sekitar 50% lebih banyak pengunjung saat ini. Saya berharap kampanye ini berlanjut, karena kalau tidak kami tidak akan bertahan," sambungnya.

Tak hanya restoran, hotel-hotel di Neger Gajah Putih itu pun mulai bergeliat. Namun, meski keadaan membaik, pemilik Hotel Chiang Mai Woody Eupapantawong mengatakan bahwa keuntungan belum akan kembali seperti semula sampai wisatawan asing kembali. "Tapi saya 100% mendukung kampanye pemerintah yang mendorong masyarakat untuk berlibur ini," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam skema ini, Pemerintan Thailand hanya mengalokasikan dana sebesar 10,8 juta baht (sekitar Rp5,15 miliar), yang disalurkan melalui aplikasi e-wallet. Setiap bagian dari proses perjalanan, mulai dari membuat reservasi hotel hingga membayar makan malam, dilakukan melalui aplikasi tersebut dan kredit perjalanan hanya dapat digunakan di bisnis yang terdaftar.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More