Turun Langsung, Menaker Kunjungi Penerima BLT Pekerja
Kamis, 17 September 2020 - 19:13 WIB
BEKASI - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mengadakan kunjungan mendadak ke karyawan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) pekerja . Kunjungan dilakukan di Desa Sukadanu, Bekasi tersebut, antara lain kepada karyawan produsen baja nasional, PT Gunung Raja Paksi Tbk.
(Baca Juga: Data 2,8 Juta Rekening BLT Pekerja Tahap 4 Sudah Diterima Menaker, Tinggal Transfer )
Kunjungan dilakukan, untuk mengecek langsung BLT sebesar Rp600 ribu per bulan dari Pemerintah. “Oh sudah bekerja selama 15 tahun. Sudah terima subsidi gaji kemarin?” tanya Menaker kepada salah seorang karyawan, bernama Wanda.
Kepada Menaker, karyawan tersebut mengaku senang menerima BLT. Bantuan tersebut, antara lain dibelikan susu anaknya. “Agak sedikit kaget sih bu, antara percaya dan tidak. Tetapi setelah melihat saldo, ternyata sudah bertambah,” jawab Wanda kepada Menaker.
Menaker berharap, program BLT bisa bermanfaat bagi karyawan, terutama pada saat pandemi Covid-19 seperti sekarang. “Semoga yang diberikan pemerintah dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Bukan hanya yang tidak bekerja yang diberikan bantuan tetapi juga pekerja yang masih bekerja mendapatkan bantuan, dikarenakan pendapatkan berkurang karena produksi menurun,” ujar Menaker Ida Fauziah.
(Baca Juga: Realisasi Anggaran BLT Pekerja Capai Rp5,84 Triliun, Tenang Sisanya Masih Banyak )
Dalam kunjungan tersebut, Menaker diampingi Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Haiyani Rumondang. Dalam kunjungan ke rumah karyawan di Perum Telaga Murni Cibitung Kabupaten Bekasi, Menaker menyempatkan bertanya langsung kepada karyawan PT GRP.
Karyawan yang dikunjungi telah didaftarkan pada BPJS Ketenagakerjaan oleh Perusahaan sebagai peserta aktif. Kepada Menaker, karyawan mengaku bahwa sejak pertama bergabung dengan perusahaan, sudah didaftarkan sebagai peserta BPJS.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, mengatakan, PT GRP selalu memenuhi hak-hak seluruh karyawan yang berjumlah sekita 6 ribu orang. Termasuk di antaranya, dengan mengikutsertakan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan mengurus seluruh proses penerimaan BLT.
Meski selama pandemi Covid-19 produksi PT GRP menurun sekita 60 persen, namun PT GRP tetap mempertahankan seluruh karyawan agar tetap bekerja. Kalau pun ada konsekuensi, adalah dengan membatasi lembur dan sistem shift bagi karyawan produksi. “Kami tidak melakukan PHK terhadap satu pun karyawan,” tegas Sangkaeng.
(Baca Juga: Data 2,8 Juta Rekening BLT Pekerja Tahap 4 Sudah Diterima Menaker, Tinggal Transfer )
Kunjungan dilakukan, untuk mengecek langsung BLT sebesar Rp600 ribu per bulan dari Pemerintah. “Oh sudah bekerja selama 15 tahun. Sudah terima subsidi gaji kemarin?” tanya Menaker kepada salah seorang karyawan, bernama Wanda.
Kepada Menaker, karyawan tersebut mengaku senang menerima BLT. Bantuan tersebut, antara lain dibelikan susu anaknya. “Agak sedikit kaget sih bu, antara percaya dan tidak. Tetapi setelah melihat saldo, ternyata sudah bertambah,” jawab Wanda kepada Menaker.
Menaker berharap, program BLT bisa bermanfaat bagi karyawan, terutama pada saat pandemi Covid-19 seperti sekarang. “Semoga yang diberikan pemerintah dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Bukan hanya yang tidak bekerja yang diberikan bantuan tetapi juga pekerja yang masih bekerja mendapatkan bantuan, dikarenakan pendapatkan berkurang karena produksi menurun,” ujar Menaker Ida Fauziah.
(Baca Juga: Realisasi Anggaran BLT Pekerja Capai Rp5,84 Triliun, Tenang Sisanya Masih Banyak )
Dalam kunjungan tersebut, Menaker diampingi Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Haiyani Rumondang. Dalam kunjungan ke rumah karyawan di Perum Telaga Murni Cibitung Kabupaten Bekasi, Menaker menyempatkan bertanya langsung kepada karyawan PT GRP.
Karyawan yang dikunjungi telah didaftarkan pada BPJS Ketenagakerjaan oleh Perusahaan sebagai peserta aktif. Kepada Menaker, karyawan mengaku bahwa sejak pertama bergabung dengan perusahaan, sudah didaftarkan sebagai peserta BPJS.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, mengatakan, PT GRP selalu memenuhi hak-hak seluruh karyawan yang berjumlah sekita 6 ribu orang. Termasuk di antaranya, dengan mengikutsertakan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan mengurus seluruh proses penerimaan BLT.
Meski selama pandemi Covid-19 produksi PT GRP menurun sekita 60 persen, namun PT GRP tetap mempertahankan seluruh karyawan agar tetap bekerja. Kalau pun ada konsekuensi, adalah dengan membatasi lembur dan sistem shift bagi karyawan produksi. “Kami tidak melakukan PHK terhadap satu pun karyawan,” tegas Sangkaeng.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda