Hidroponik, Estetika dan Bermanfaat

Sabtu, 19 September 2020 - 12:15 WIB
Selain itu, dengan adanya hidroponik di pekarangan rumahnya, dia tidak perlu repot-repot keluar rumah untuk membeli sayuran. Rata-rata, tanaman sayuran hasil dari hidroponik ini bisa dipanen setiap 3 sampai 4 minggu sekali. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)

"Dahulu saya menghias taman hanya dengan tanaman bunga agar indah dan sedap di pandang mata. Beda kalau di depan rumah kita ada sayuran hidroponik, ya udah kita bisa langsung potong saja beberapa yang kita mau masak," ungkap perempuan yang menyukai menu sayuran ini.

Sementara itu, membuat instalasi hidroponik tidak merepotkan. Arsitek lanskap Herlin Wibowo menjelaskan, yang terpenting tanaman mendapatkan tiga unsur yang menjadi syarat tumbuhnya tanaman, yaitu nutrisi, oksigen, dan sinar matahari. Sebelum memulai menanam, kita pun harus menyeimbangkan pH dalam air menjadi 5,5 sampai 6,5 agar tanaman dapat mengambil nutrisi dengan sempurna.

"Yang terpenting, tanaman harus mendapatkan asupan nutrisi matahari secara rutin. Ini penting sebagai proses fotosintesis, kurun waktu penyinaran matahari 5 jam per hari," tegas Herlin.



Dalam penanaman dengan instalasi hidroponik juga dibutuhkan beberapa nutrisi, kurang lebih harus terdapat 14 nutrisi yang terkandung di dalam tanah, nantinya diracik dan diubah menjadi cairan pupuk yang bernama AB mix. Pupuk ini terdiri atas cairan A dan cairan B yang tidak bisa disatukan sebelum bertemu air, karena akan terjadi reaksi kimia.

"Umumnya, perbandingan yang digunakan adalah 5 ml pupuk cairan A dan 5 ml pupuk cairan B, lalu ditambahkan dengan 1liter air. Untuk tahap awal pembuatan instalasi memang harus dilakukan dengan orang berpengalaman karena kunci dari hidroponik subur ada pada instalasi dan pengairan yang tepat," lanjut Herlin. (Baca juga: 4 Jenis Olahraga Ini efektif Turunkan kadar Kolesterol)

Syarat untuk media tanam tanaman hidroponik adalah steril dan bebas unsur hara. Selain itu, media tanam tidak boleh mengandung tanah, pupuk kandang, dan zat kimia lainnya. Karena akan merusak asupan nutrisi dari media tanamnya. Oleh karena itu, gunakan media tanam yang umum dipakai seperti rockwool, yaitu batu basa yang dicairkan seperti harum manis dan dipres.

"Sifat dari media tanam ini sangat berpori dan kuat mengikat air, sehingga akarnya bebas bergerak dan mendapat asupan air yang cukup," jelas Herlin.

Selain rockwool, media tanam hidroponik juga bisa menggunakan sekam bakar, cocopite (sabut kelapa), dan expanded clay (pecahan batu yang dioven sampai berpori) ketiganya sangat cocok untuk sistem drip. (Baca juga: Inggris, Prancis, dan Jerman Kecam Kalim China Atas Laut China Selatan)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More