Hidroponik, Estetika dan Bermanfaat

Sabtu, 19 September 2020 - 12:15 WIB
loading...
Hidroponik, Estetika dan Bermanfaat
Atiqh Hasiholan. Foto: IG @atiqahhasiholan
A A A
JAKARTA - Kehadiran urban farming atau yang akrab dikenal dengan istilah hidroponik semakin penting di tengah tren urbanisasi. Tidak hanya memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan, hidroponik juga mampu memberikan keindahan di taman.

Berawal dari kecintaan kepada gaya hidup sehat membuat Atiqah Hasiholan yang juga seorang artis, menekuni urban farming sejak September 2019. Aktivitas bertani ala rumahan yang dia lakukan berupa instalasi hidroponik di pekarangan rumahnya yang seluas 5 meter persegi. Dia menanam berbagai sayuran dan bumbu dapur seperti cabai, jahe, dan kunyit. (Baca: Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah)

Pada tahap awal melakukan kegiatan hidroponik, dia mengaku kerepotan saat mencoba menanam tanaman buah. Pasalnya, tanaman buah membutuhkan perawatan intensif seperti pemupukan, penyiraman, dan pencabutan gulma.

"Sebelum mencoba menanam sayuran melalui hidroponik, saya pernah mencoba menanam sayuran di tanah. Ternyata perbedaan hasilnya cukup jelas terlihat, sayuran yang ditanam pada media tanah tumbuhnya enggak gede-gede, sedangkan yang hidroponik lebih subur. Sejak saat itu, saya mulai tertarik ke hidroponik," tutur wanita kelahiran 1982 ini.

Hidroponik, Estetika dan Bermanfaat


Atiqah membuat sendiri instalasi hidroponik dari botol air mineral bekas berukuran 1,5 liter. Sayangnya, instalasi hidroponik itu kemudian ditumbuhi lumut setelah beberapa minggu. Akhirnya, dia pun beralih memakai instalasi pipa paralon dengan bantuan jasa pemasangan hidroponik.

Bila dibandingkan dengan instalasi botol mineral bekas, instalasi paralon memang relatif lebih mahal. Untuk ukuran 1 meter, bisa dijual dengan harga lebih dari Rp350.000. Namun, untuk menekuni hobi ini, Atiqah mengaku tidak pernah menghitung jumlah uang yang sudah dikeluarkannya karena menganggapnya sebagai hobi semata.

"Wah banyak banget yang sudah ditanam, sekarang jadi addict banget beli benih. Karena sayuran umurnya relatif pendek pas dipanen nanti bisa ditanam lagi dengan yang lain. Kebanyakan sayuran hijau, tapi saya lagi coba warna-warna lain. Seperti selada dan bayem merah agar lebih berwarna," ungkapnya.

Tidak sekadar hobi, Atiqah juga merasa hidroponik membuat estetika tamannya indah dan bermanfaat, karena sayuran hasil produksi tangannya sendiri bisa dikonsumsi. Dia khawatir produk sayuran dan buah yang dibelinya di pasar mengandung banyak pestisida kimia.

Selain itu, dengan adanya hidroponik di pekarangan rumahnya, dia tidak perlu repot-repot keluar rumah untuk membeli sayuran. Rata-rata, tanaman sayuran hasil dari hidroponik ini bisa dipanen setiap 3 sampai 4 minggu sekali. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)

"Dahulu saya menghias taman hanya dengan tanaman bunga agar indah dan sedap di pandang mata. Beda kalau di depan rumah kita ada sayuran hidroponik, ya udah kita bisa langsung potong saja beberapa yang kita mau masak," ungkap perempuan yang menyukai menu sayuran ini.

Sementara itu, membuat instalasi hidroponik tidak merepotkan. Arsitek lanskap Herlin Wibowo menjelaskan, yang terpenting tanaman mendapatkan tiga unsur yang menjadi syarat tumbuhnya tanaman, yaitu nutrisi, oksigen, dan sinar matahari. Sebelum memulai menanam, kita pun harus menyeimbangkan pH dalam air menjadi 5,5 sampai 6,5 agar tanaman dapat mengambil nutrisi dengan sempurna.

"Yang terpenting, tanaman harus mendapatkan asupan nutrisi matahari secara rutin. Ini penting sebagai proses fotosintesis, kurun waktu penyinaran matahari 5 jam per hari," tegas Herlin.

Hidroponik, Estetika dan Bermanfaat


Dalam penanaman dengan instalasi hidroponik juga dibutuhkan beberapa nutrisi, kurang lebih harus terdapat 14 nutrisi yang terkandung di dalam tanah, nantinya diracik dan diubah menjadi cairan pupuk yang bernama AB mix. Pupuk ini terdiri atas cairan A dan cairan B yang tidak bisa disatukan sebelum bertemu air, karena akan terjadi reaksi kimia.

"Umumnya, perbandingan yang digunakan adalah 5 ml pupuk cairan A dan 5 ml pupuk cairan B, lalu ditambahkan dengan 1liter air. Untuk tahap awal pembuatan instalasi memang harus dilakukan dengan orang berpengalaman karena kunci dari hidroponik subur ada pada instalasi dan pengairan yang tepat," lanjut Herlin. (Baca juga: 4 Jenis Olahraga Ini efektif Turunkan kadar Kolesterol)

Syarat untuk media tanam tanaman hidroponik adalah steril dan bebas unsur hara. Selain itu, media tanam tidak boleh mengandung tanah, pupuk kandang, dan zat kimia lainnya. Karena akan merusak asupan nutrisi dari media tanamnya. Oleh karena itu, gunakan media tanam yang umum dipakai seperti rockwool, yaitu batu basa yang dicairkan seperti harum manis dan dipres.

"Sifat dari media tanam ini sangat berpori dan kuat mengikat air, sehingga akarnya bebas bergerak dan mendapat asupan air yang cukup," jelas Herlin.

Selain rockwool, media tanam hidroponik juga bisa menggunakan sekam bakar, cocopite (sabut kelapa), dan expanded clay (pecahan batu yang dioven sampai berpori) ketiganya sangat cocok untuk sistem drip. (Baca juga: Inggris, Prancis, dan Jerman Kecam Kalim China Atas Laut China Selatan)

Satu lagi yang tidak boleh dilupakan dalam sistem hidroponik adalah menggunakan instalasi listrik agar dapat bekerja, ini juga menjadi salah satu kelemahan hidroponik. Di sisi lain, sistem yang sudah direncanakan dengan cermat juga memiliki keuntungan utama, yaitu air dan nutrisi yang diberikan pada tanaman tidak akan terbuang sia-sia.

"Dalam hidroponik, setiap orang dipaksa untuk kreatif. Tiap orang dipaksa untuk kreatif dan bisa menerapkan dengan cara berbeda, yang penting sistem yang mau dipakai apa dulu. Kemudian tinggal dijaga saja sistem yang sudah dipilih," saran Herlin.

Ada pun untuk sistem hidroponik bertingkat yang sangat sederhana, bisa memanfaatkan sudut halaman terbuka atau memanfaatkan ruang di teras apartemen. Sementara itu, bila ingin bertanam hidroponik dengan memanfaatkan dinding rumah, maka diperlukan instalasi khusus yang menjamin permukaan dinding tidak menjadi rusak atau menjadi lembap. (Lihat videonya: Istana Para Raja di WIlayah Sulsel Berumur Ratusan Tahun)

"Penutupan muka dinding bisa dengan menggunakan lembaran polycarbonat dan geotextile. Sementara dudukan sistem hidroponik bisa dibantu dengan membuat kerangka dari baja ringan," katanya.

Bila berminat untuk membuat taman hidroponik tidak memerlukan lahan luas. Lahan dengan luas 0,5 meter persegi pun sudah bisa bertanam hidroponik. (Aprilia S Andyna)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1423 seconds (0.1#10.140)