Bank Collapse Jadi Ancaman Terbesar, LPS Disebut Perlu Tokoh Bankir Senior
Kamis, 24 September 2020 - 00:10 WIB
JAKARTA - Pemerintah meresmikan Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) . Pengangkatan Purbaya sesuai keputusan Presiden RI No 58/M tahun 2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota dewan komisioner lembaga penjamin simpanan terhitung mulai tanggal 24 september 2020.
(Baca Juga: Pak Purbaya Tidak Perlu Diragukan Lagi, Tapi Ketua LPS Punya Banyak PR )
Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin mengatakan, lembaga seperti LPS menurutnya perlu tokoh bankir senior. Porsi ekonom menurutnya hanya sebagai supporting. "Di dunia praktis, pengalaman tokoh akan jauh lebih berdampak," ujar Ferry hari ini di Jakarta.
Dia juga mengingatkan ancaman terbesar saat ini sebetulnya adalah risiko terjadinya bank collapse . Selain payung hukumnya harus kuat, juga eksekusinya harus cepat dan tepat. Tantangannya juga sangat terkait kemampuan SDM. "Banyak pilihan bankir level senior yang bisa ditempatkan di posisi itu. SDM yang lemah dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru," ujar Ferry.
Sementara Direktur Eksekutif CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan ada PR besar yang sudah menanti Purbaya dan semua komisioner LPS. "Bagaimana langkah mereka mengawal reformasi LPS yang mengalami perubahan peran sebagaimana diatur dalam UU no 9 tahun 2016 dan Perppu 2020," ujar Piter hari ini.
(Baca Juga: Punya Bos Baru, Ini Formasi Anyar Anggota Dewan Komisioner LPS )
Di tengah pandemi saat ini LPS harus berperan lebih besar proaktif, tidak hanya menunggu OJK menyerahkan bank yang sudah ditetapkan gagal untuk dicarikan solusinya. Tapi harus sejak dini sudah melakukan analisis dan mencarikan solusi atas bank-bank yang berpotensi gagal.
"Harapan semua masyarakat Indonesia khususnya masyarakat industri perbankan, pimpinan dapat melanjutkan kepemimpinan Halim Alamsyah yang sudah sangat baik selama 5 tahun terakhir. Kemudian dapat mengerjakan PR mengawal proses reformasi peran LPS," ujarnya.
(Baca Juga: Pak Purbaya Tidak Perlu Diragukan Lagi, Tapi Ketua LPS Punya Banyak PR )
Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin mengatakan, lembaga seperti LPS menurutnya perlu tokoh bankir senior. Porsi ekonom menurutnya hanya sebagai supporting. "Di dunia praktis, pengalaman tokoh akan jauh lebih berdampak," ujar Ferry hari ini di Jakarta.
Dia juga mengingatkan ancaman terbesar saat ini sebetulnya adalah risiko terjadinya bank collapse . Selain payung hukumnya harus kuat, juga eksekusinya harus cepat dan tepat. Tantangannya juga sangat terkait kemampuan SDM. "Banyak pilihan bankir level senior yang bisa ditempatkan di posisi itu. SDM yang lemah dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru," ujar Ferry.
Sementara Direktur Eksekutif CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan ada PR besar yang sudah menanti Purbaya dan semua komisioner LPS. "Bagaimana langkah mereka mengawal reformasi LPS yang mengalami perubahan peran sebagaimana diatur dalam UU no 9 tahun 2016 dan Perppu 2020," ujar Piter hari ini.
(Baca Juga: Punya Bos Baru, Ini Formasi Anyar Anggota Dewan Komisioner LPS )
Di tengah pandemi saat ini LPS harus berperan lebih besar proaktif, tidak hanya menunggu OJK menyerahkan bank yang sudah ditetapkan gagal untuk dicarikan solusinya. Tapi harus sejak dini sudah melakukan analisis dan mencarikan solusi atas bank-bank yang berpotensi gagal.
"Harapan semua masyarakat Indonesia khususnya masyarakat industri perbankan, pimpinan dapat melanjutkan kepemimpinan Halim Alamsyah yang sudah sangat baik selama 5 tahun terakhir. Kemudian dapat mengerjakan PR mengawal proses reformasi peran LPS," ujarnya.
(akr)
tulis komentar anda