Gaes! Nanti Habis Disuntik Vaksin Covid, Pemerintah Obral Diskon Paket Wisata Nih..

Senin, 28 September 2020 - 11:42 WIB
Pemerintah obral diskon paket wisata setelah nantinya masyarakat disuntik vaksin corona. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pemerintah menyediakan stimulus untuk membangkitkan sektor wisata sebagai upaya mensukseskan program pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya memberikan diskon paket pariwisata sebesar 50% di data melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, pemerintah tetap menerapkan protokol kesehatan agar wisatawan merasa yakin untuk melakukan perjalanan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan , di Jakarta, Senin (28/9/2020).





Menurut dia stimulus untuk industri pariwisata dianggarkan sebesar Rp1 triliun diberikan setelah masyarakat disuntik vaksin corona. Adapun maksimum diskon 2.35 juta per NIK sehingga diharapkan terjadi multiplier effect sebanyak 4,58 kali sampai 5,85 kali atau senilai dengan Rp9,34 triliun sampai Rp11,93 triliun.

Di sisi lain, pemerintah juga menyediakan dana stimulus pemulihan ekonomi untuk menangani kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dengan melibatkan K/L terkait. Adapun dana stimulus itu untuk membangun industri, infrastruktur, dan kegiatan-kegiatan lain agar langsung tepat sasaran. "Tahun ini kita memperoleh dana sebesar 895 triliun. Selain memfungsikan dana stimulus, pemerintah akan memfokuskan pada pariwisata domestik hingga akhir tahun 2020," kata dia.



Luhut melanjutkan kemungkinan tahun depan dana stimulus masih tetap berlanjut dengan anggaran mencapai Rp500 triliun. Adapun anggaran tersebut digunakan untuk aktivitas produktif seperti pembuatan real estate, pengembangan budidaya tambak udang, dan sebagainya. Diharapkan hal ini dapat memberikan pemasukan bagi negara dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. "Kami berharap pada 2021, perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh menjadi 4,5% hingga 5%," tandasnya
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More