Rawan Banjir, PLN Amankan Sistem Kelistrikan DKI Jakarta
Kamis, 01 Oktober 2020 - 16:53 WIB
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) gerak cepat mengantisipasi dampak datangnya musim hujan terhadap jalur sistem kelistrikan khususnya di DKI Jakarta yang rawan banjir . Perusahaan BUMN sektor kelistrikan tersebut menjamin pasokan listrik tetap aman dan andal.
"Kami telah melakukan pemetaan wilayah rawan banjir dan tergenang air. Kami cermati ada 17 kecamatan dari total 47 kecamatan dan 25 kelurahan dari 265 kelurahan yang rawan banjir berada di 5 kota di DKI Jakarta," ujar General Manager PLN Disjaya, Doddy B. Pangaribuan di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Pihaknya pun telah melakukan peninggian gardu distribusi di sejumlah wilayah untuk memastikan agar jalur listrik tidak terganggu genangan air. Berdasarkan laporan PLN Disjaya ada 99 total gardu distribusi milik PLN dengan 80 gardu distribusi yang ditinggikan."Kami antisipasi banjir dengan peninggian gardu distribusi. Jadi hampir mendekati 100% gardu kami aman dari banjir," jelasnya.
Tidak hanya itu, PLN Disjaya juga menjamin pasokan listrik seluruh pompa air penyedor air yang beroperasi untuk meredam banjir DKI Jakarta. Doddy melaporkan ada sekitar 210 unit pompa air pengendali banjir yang tersebar di sejumlah wilayah. Adapun PLN Disjaya telah menyiapkan dua lapis pasokan listrik yang dilengkapi peralatan switching atau peralihan otomatis jika salah satu sumber pasokan untuk pompa air mengalami hambatan.
Untuk memantau distribusi pasokan listrik untuk pompa air PLN memiliki fasilitas remote control yang langsung dipantau dari PLN Gambir. "Kami dilengkapi fasilitas remote control yang dioperasikan langsung dari kantor PLN di Gambir. Ada sekitar 6 pintu air yang diamankan," terangnya.
Tak berhenti di situ, PLN juga membuat yang namanya Disaster Receiver Center (DRC) sebagai Pusat pemantauan kondisi sistem kelistrikan di DKI Jakarta. Selain itu, PLN Disjaya juga membentuk Detasemen Layanan Khusus 123 (Deyansus 123) dibarengi dengan pembentukan empat posko untuk melakukan koordinasi.
PLN juga menyediakan pusat layanan aduan selama musim penghujan guna membantu komunikasi dengan masyarakat bisa melalu PLN 123 hingga media sosial. Pihaknya juga mengajak pemangku kepentingan untuk ikut mensosialisasikan cara mengamankan instalasi listrik rumah apabila wilayahnya ikut diterjang banjir.Berdasarkan laporan PLN Disjaya, secara umum pasokan listrik sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan DKI Jakarta. Rinciannya, beban listrik DKI Jakarta sebesar 4,7 gigawatt (GW) dengan supply cadangan masih cukup luber mencapai 11,5 GW.
"Kami telah melakukan pemetaan wilayah rawan banjir dan tergenang air. Kami cermati ada 17 kecamatan dari total 47 kecamatan dan 25 kelurahan dari 265 kelurahan yang rawan banjir berada di 5 kota di DKI Jakarta," ujar General Manager PLN Disjaya, Doddy B. Pangaribuan di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Pihaknya pun telah melakukan peninggian gardu distribusi di sejumlah wilayah untuk memastikan agar jalur listrik tidak terganggu genangan air. Berdasarkan laporan PLN Disjaya ada 99 total gardu distribusi milik PLN dengan 80 gardu distribusi yang ditinggikan."Kami antisipasi banjir dengan peninggian gardu distribusi. Jadi hampir mendekati 100% gardu kami aman dari banjir," jelasnya.
Tidak hanya itu, PLN Disjaya juga menjamin pasokan listrik seluruh pompa air penyedor air yang beroperasi untuk meredam banjir DKI Jakarta. Doddy melaporkan ada sekitar 210 unit pompa air pengendali banjir yang tersebar di sejumlah wilayah. Adapun PLN Disjaya telah menyiapkan dua lapis pasokan listrik yang dilengkapi peralatan switching atau peralihan otomatis jika salah satu sumber pasokan untuk pompa air mengalami hambatan.
Untuk memantau distribusi pasokan listrik untuk pompa air PLN memiliki fasilitas remote control yang langsung dipantau dari PLN Gambir. "Kami dilengkapi fasilitas remote control yang dioperasikan langsung dari kantor PLN di Gambir. Ada sekitar 6 pintu air yang diamankan," terangnya.
Tak berhenti di situ, PLN juga membuat yang namanya Disaster Receiver Center (DRC) sebagai Pusat pemantauan kondisi sistem kelistrikan di DKI Jakarta. Selain itu, PLN Disjaya juga membentuk Detasemen Layanan Khusus 123 (Deyansus 123) dibarengi dengan pembentukan empat posko untuk melakukan koordinasi.
PLN juga menyediakan pusat layanan aduan selama musim penghujan guna membantu komunikasi dengan masyarakat bisa melalu PLN 123 hingga media sosial. Pihaknya juga mengajak pemangku kepentingan untuk ikut mensosialisasikan cara mengamankan instalasi listrik rumah apabila wilayahnya ikut diterjang banjir.Berdasarkan laporan PLN Disjaya, secara umum pasokan listrik sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan DKI Jakarta. Rinciannya, beban listrik DKI Jakarta sebesar 4,7 gigawatt (GW) dengan supply cadangan masih cukup luber mencapai 11,5 GW.
(nng)
tulis komentar anda