Aliran Modal Asing Masih Ngucur ke RI Rp2,43 Triliun
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 17:56 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang sudah masuk ke Indonesia (capital inflow) pada minggu kedua Oktober 2020 mencapai sebesar Rp2,43 triliun. Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako menjelaskan, sumber terbesar aliran modal asing yang masuk kali ini paling besar berasal dari instrumen Surat Berharga Negara (SBN) .
(Baca Juga: Pasar Keuangan RI Terpuruk, Tapi Masih Lebih Baik dari Negara-Negara Ini )
Sedangkan instrumen saham masih terdapat aliran yang keluar. “Berdasarkan data transaksi 5 hingga 8 Oktober 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp2,43 triliun,” kata di Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Dia merinci dari angka tersebut terdiri dari aliran modal asing masuk atau beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,64 triliun sementara aliran modal keluar atau jual neto di pasar saham sebesar Rp2,21 triliun.
"Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp170,36 triliun," jelasnya.
(Baca Juga: Bos BI: 17 Sektor Produktif Bisa Jadi Alat Pengungkit Ekonomi )
Sementara itu, Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia untuk 5 tahun turun ke 96,07 bps per 8 Oktober 2020 dari 111,7 bps per 2 Oktober 2020.
(Baca Juga: Pasar Keuangan RI Terpuruk, Tapi Masih Lebih Baik dari Negara-Negara Ini )
Sedangkan instrumen saham masih terdapat aliran yang keluar. “Berdasarkan data transaksi 5 hingga 8 Oktober 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp2,43 triliun,” kata di Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Dia merinci dari angka tersebut terdiri dari aliran modal asing masuk atau beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,64 triliun sementara aliran modal keluar atau jual neto di pasar saham sebesar Rp2,21 triliun.
"Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp170,36 triliun," jelasnya.
(Baca Juga: Bos BI: 17 Sektor Produktif Bisa Jadi Alat Pengungkit Ekonomi )
Sementara itu, Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia untuk 5 tahun turun ke 96,07 bps per 8 Oktober 2020 dari 111,7 bps per 2 Oktober 2020.
(akr)
tulis komentar anda